Pertemuannya dengan seorang pelatih angkat beratlah yang membuatnya beralih ke cabang olahraga yang kini ditekuninya.
"Dulu kan di tahun 2016 saya di voli duduk, yang PON di Bandung itu tiba-tiba ketemu pelatih angkat berat," kata Eneng saat ditemui PARAPUAN di Hotel Solo Paragon, Selasa (2/8/2022).
"Di suruh main di angkat berat katanya. Saya coba, terus pas udah dicoba malah suka. Jadi saya lanjutkan," imbuhnya.
Bisa dibilang, pertandingan internasional pertama Eneng di ASEAN Para Games (APG) 2022 ini masih merupakan masa percobaan baginya.
Namun, siapa sangka di kompetisi perdananya, ia berhasil menyumbangkan dua medali emas untuk Indonesia di cabang olahraga angkat berat.
Musuh Terberat bagi Eneng
Bagi perempuan kelahiran 1984 itu, tantangan terberat yang dirasakannya selama menjadi atlet adalah harus jauh dari keluarga.
Walau demikian, kecanggihan teknologi tetap menyatukan mereka, sehingga ia selalu bersemangat setiap kali bertanding.
"Yang penting udah denger suaranya, denger mereka sehat udah kita semangat lagi latihan," terang Eneng.
Baca Juga: Sabet Emas, Ni Nengah Widiasih Catat Rekor Baru di ASEAN Para Games 2022