Parapuan.co - Ada banyak sekali pertimbangan yang harus dipikirkan oleh investor saat menginvestasikan uangnya.
Selain alokasi aset, investor sebaiknya juga mendiversifikasikan portofolio investasinya agar tujuan keuangan dapat segera tercapai.
Diversifikasi portofolio investasi dapat meminimalisir risiko kerugian saat berinvestasi sekaligus meningkatkan keuntungan yang didapat oleh investor.
Namun, agar kedua manfaat diversifikasi investasi tersebut dapat dirasakan oleh investor, terdapat sejumlah kesalahan yang harus dihindari.
Melansir Modest Money, yuk simak apa saja kesalahan yang harus dihindari oleh investor saat mendiversifikasikan portofolionya!
1. Memilih Terlalu Banyak Instrumen Investasi
Hanya fokus pada satu instrumen investasi saja dapat meningkatkan risiko kerugian pada investor.
Oleh sebab itu, penting bagi investor untuk mendiversifikasikan portofolio investasinya ke sejumlah instrumen, seperti reksadana dan saham.
Di sisi lain, saat berinvestasi, Kawan Puan juga tak boleh menaruh uang di terlalu banyak instrumen investasi, terlebih jika instrumen tersebut memiliki karakteristik yang mirip.
Baca Juga: Raih Lebih Banyak Untung, Ini 4 Langkah Diversifikasi Portofolio Investasi
Pasalnya, terlalu mendiversifikasikan portofolio investasi juga bisa menyebabkan investasi menjadi kurang efektif.
2. Tidak Mempertimbangkan Investasi Konvensional
Saham dan obligasi merupakan jenis aset paling umum yang dipilih banyak investor untuk berinvestasi serta meraih keuntungan.
Namun, sebenarnya ada banyak alternatif kelas aset lainnya yang memiliki karakteristik berbeda dan patut untuk dipertimbangkan, seperti bisnis dan real estate.
Banyak yang tidak menyadarinya, berinvestadi di aset-aset konvensional sebenarnya juga bisa memberikan banyak keuntungan, lo.
3. Tidak Memperhatikan Kondisi Ekonomi
Saat mendiversifikasikan portofolio investasi, selain mempertimbangkan profil risikonya, Kawan Puan juga harus memperhatikan kondisi ekonomi terkini.
Hal ini penting dilakukan agar kamu bisa mendapatkan keuntungan dan meminimalisir risiko pada portofolio investasi.
Oleh karenanya, sebagai investor Kawan Puan harus bijak dalam mengombinasikan instrumen investasi tinggi risiko dengan risiko rendah.
Baca Juga: 5 Manfaat Diversifikasi Portofolio Investasi, Lebih Aman dan Minim Risiko
Dengan demikian, apabila terjadi sesuatu yang memengaruhi kondisi ekonomi serta sejumlah instrumen investasi, investor tak perlu merasa terlalu khawatir.
4. Tidak Mempertimbangkan Aspek Geografis
Salah satu aspek paling penting saat mendiversifikasikan portofolio investasi adalah untuk melihat kembali negara yang produknya kamu beli.
Selain alokasi aset, Kawan Puan juga harus bisa mengalokasikan investasi berdasarkan lokasi atau aspek geografisnya.
Tak melulu harus fokus pada pasar domestik saja saat berinvestasi, investor sebaiknya mempertimbangkan berinvestasi di pasar luar negeri.
Cara ini bisa kamu terapkan untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara lainnya, baik negara-negara Asia, Eropa, atau bahkan Amerika.
5. Tidak Melihat Kondisi Pribadi
Kesalahan terakhir saat melakukan diversifikasi portofolio investasi adalah untuk melihat kembali kondisi masing-masing.
Baca Juga: Bantu Meminimalisir Risiko, Ketahui Apa Itu Diversifikasi Investasi
Pertimbangkan tujuan finansial yang ingin diraih di masa depan agar Kawan Puan dapat menetapkan instrumen investasi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut.
Sebagai contoh, apabila kamu berencana untuk membeli rumah beberapa tahun ke depan, ada baiknya menghindari instrumen investasi berisiko tinggi.
Sebaliknya, tak ada salahnya mencoba instrumen investasi berisiko tinggi apabila kamu tidak memiliki tujuan finansial jangka pendek.
Pahami pula kondisi finansial kamu agar bisa mengambil keputusan yang tepat saat ingin diversifikasi investasi.
Kawan Puan, itulah lima kesalahan saat diversifikasi investasi yang harus dihindari untuk menghindari risiko kerugian. (*)