Perkuat Ketahanan Pangan Bangsa di Tengah Wabah PMK dengan Bangkitkan Kiprah Peternak Sapi Perah Lokal

Maharani Kusuma Daruwati - Kamis, 1 September 2022
Greenfields berkomitmen untuk bangkitkan kiprah peternak sapi perah lokal.
Greenfields berkomitmen untuk bangkitkan kiprah peternak sapi perah lokal. Dok. Greenfields

Terdapat kesenjangan yang besar antara kebutuhan susu masyarakat Indonesia sebesar hampir 4,4 juta ton per tahun dengan jumlah susu segar dalam negeri (SSDN) yang hanya sebanyak 997,35 ribu ton per tahun, seperti tertuang pada Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021.

Kondisi ini mengakibatkan ketergantungan kita terhadap susu impor hingga 80%.

Dari jumlah pasokan susu dalam negeri, 51%-nya berasal dari Provinsi Jawa Timur yang telah dikenal sebagai tulang punggung produksi susu sapi perah di Indonesia.

Dr. Ir. Jumadi, M.MT, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur yang hadir mewakili Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si, Gubernur Jawa Timur, memaparkan, Jawa Timur merupakan provinsi agribisnis yang menjadi lumbung pangan dan gudang ternak nasional. Namun, wabah PMK telah memberikan dampak yang signifikan pada produksi sapi perah dan perekonomian peternak.

Berbagai upaya pemerintah untuk mengatasi wabah ini tentu perlu didukung kolaborasi dan peran seluruh pihak.

Untuk itu, kami sangat mengapresiasi program KSG dari Greenfields yang menargetkan untuk kembali membangkitkan peranan para peternak rakyat dalam menopang ketahanan susu nasional melalui sejumlah inisiatif.

"Diharapkan kolaborasi dan sinergi lebih lanjut antara Greenfields dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dapat menjadi contoh bagi pelaku industri lainnya, sehingga bersama-sama kita dapat membantu meringankan permasalahan wabah PMK dan memulihkan kembali semangat peternak serta produktivitas sapi perah, khususnya di Jawa Timur," ungkap Dr. Ir. Jumadi, M.MT.

Dr. Ir. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, IPM, Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor turut berbagi pandangan, poduksi susu sapi nasional yang tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat semakin mengancam ketahanan pangan bangsa, yang kini peringkatnya menurun ke posisi 69 dari 113 negara.

Baca Juga: Waspada Jelang Iduladha, Ini 4 Cara Mencegah Penularan PMK pada Hewan Ternak



REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Staf Unit Pengaduan, Ini Syaratnya