Sebab, tubuh berjuang untuk terbiasa tanpa kafein, sehingga konsentrasi pun terganggu.
3. Suasana Hati Terganggu
Kafein itu dikenal berperan untuk meningkatkan suasana hati.
Kemampuannya untuk memblokir adenosin tidak hanya meningkatkan kewaspadaan tetapi juga telah ditemukan untuk memperbaiki suasana hati.
Sayangnya, efek stimulan kafein dapat menyebabkan perasaan sejahtera dan peningkatan energi, yang hilang ketika asupan kafein berakhir.
Karena hal tersebutlah suasana hati mungkin terganggu ketika seseorang memutuskan untuk berhenti mengonsumsi kafein.
Berhenti mengonsumsi kafein tidak hanya berdampak pada perburukan suasana hati saja, sebab kondisi ini juga membuat orang mengalami iritabilitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa orang yang secara fisik atau psikologis bergantung pada kafein mungkin mengalami iritabilitas atau kemarahan saat berhenti mengonsumsi minuman berkafein.
Dampak kafein tersebut dipaparkan dalam studi Characterization of individuals seeking treatment for caffeine dependence.
Penelitian terhadap 94 orang dewasa yang kecanduan dengan kafeini ini mengungkap 89 persen orang merasa kesulitan mengurangi kafein.
Adanya pengurangan konsumsi kafein dapat membuat mereka lekas marah.
Dari ulasan di atas, dapat dipahami ya kalau kecanduan kafein dapat berdampak buruk bagi tubuh.
Maka dari itu, alangkah baiknya konsumsi kafein secukupnya saja, jangan berlebihan ya, Kawan Puan supaya kamu tak mengalami dampak buruknya.
Baca Juga: Berikut 4 Hal yang Ternyata Menjadi Pemicu Anxiety, Apa Saja?
(*)