Dipakai sejak Era Cleopatra, Ini Sejarah Lipstik Merah sebagai Simbol Perlawanan

Citra Narada Putri - Senin, 12 September 2022
Sejarah lipstik merah dan simbolnya sebagai alat perlawanan.
Sejarah lipstik merah dan simbolnya sebagai alat perlawanan. Riccardo Bianchi/iStockphoto

Parapuan.co - Lipstik merah adalah warna yang banyak dipilih perempuan ketika ingin tampil lebih percaya diri, classy dan elegan. 

Sehingga tak heran jika lipstik dengan warna yang satu ini wajib ada dalam koleksi makeup Kawan Puan. 

Namun tahukah kamu bahwa ternyata lipstik merah bukan sekadar pewarna bibir untuk tampilan riasan yang lebih cantik saja.

Selama ribuan tahun, lipstik merah telah dikaitkan sebagai simbol kekuatan para perempuan kuno. 

Penggunaan lipstik merah oleh perempuan pun memiliki sejarah yang panjang.

Sejarah Penggunaan Lipstik Merah

Melansir dari Kompas.id, pemerah bibir telah digunakan sejak tahun 2500 sebelum Masehi, yang mana saat itu digunakan oleh Ratu Mesopotamia (kini wilayah Irak).

Sementara itu, pada abad ke-1 SM, Ratu Mesir Kuno Cleopatra juga memakai pemerah bibir dengan menghancurkan kumbang tanah yang mahal guna mengekstrak pigmen merah tua.

Di era tahun 1558 sampai 1603, penggunaan pemerah bibir justru bukan bertujuan untuk mempercantik penampilan.

Baca Juga: Ini Rekomendasi Lipstik Merah dari Brand Lokal untuk Tampilan Bold

Kala itu, Ratu Elizabeth I justru memakai pemerah bibir berbahan timbal yang berbahaya bagi kulit karena ia percaya bisa mengusir roh jahat.

Ironisnya, penggunaan pemerah bibir dengan kandungan timbal tersebutlah yang diduga menjadi penyebab meninggalnya sang ratu.

Beberapa abad kemudian, pemerah bibir dikemas dalam kaleng oleh Pierre Farncois Pasca Guerlain pada tahun 1884, untuk memudahkan para perempuan saat merias wajah mereka.

Barulah kemudian di tahun 1922, muncul pertama kali pemerah bibir dalam kemasan tabung logam yang bisa diputar oleh James Bruce Mason Jr, yang juga menjadi cikal bakal lipstik modern.  

Dan kini, di era yang lebih modern, lipstik merah pun hadir dengan lebih variatif dan inovatif, yang disebut-sebut sebagai 'sahabatnya perempuan'.

Nilai Buruk Lipstik Merah

Walau telah digunakan selama ribuan tahun lalu, sayangnya lipstik merah masih dinilai buruk oleh sekelompok orang pada berbagai era.

Seperti pada era Yunani Kuno, perempuan dengan bibir yang merah pekat kerap dianggap seorang pelacur.

Begitu juga yang dianggap Ratu Victoria di tahun 1837 sampai 1901, yang akhirnya melarang penggunaan pemerah bibir di Inggris. 

Baca Juga: Ternyata Pilihan Warna Lipstik Bisa Menunjukkan Kepribadian Seseorang

Tak sampai di situ, pada tahun 30-an, pemakaian lipstik juga ditentang oleh agamawan dan anggota parlemen di AS, karena dianggap pemuja setan dan perempuan jahat.

Bahkan, di tahun 70-an sendiri, gerakan feminisme justru menghimbau perempuan untuk tidak menggunakan lipstik merah.

Pasalnya di era tersebut, kosmetik dan lipstik dinilai oleh mereka sebagai alat penindasan patriarki.  

Simbol Perlawanan dan Kekuatan

Sejak pertama kali digunakan oleh perempuan kuno ribuan tahun lalu, pewarna bibir merah tidak pernah ditujukan hanya untuk mempercantik penampilan saja.

Misal saja seperti pemerah bibir yang dikenakan oleh Cleopatra, yang justru diperuntukkan guna menegaskan status dan kekuasaannya, sekaligus simbol kekuatan serta kemakmuran di era tersebut.

Selama beberapa dekade sejak tahun 1847, perempuan di Amerika Serikat (AS) menjadikan lipstik merah sebagai senjata mereka untuk menuntut diberikan hak pilih yang sama dengan laki-laki. 

Para perempuan yang berunjuk rasa di AS akan menggunakan pewarna bibir merah guna menarik perhatian orang yang lalu lalang di sekitar mereka.

“Ini dilihat sebagai tanda perempuan yang mandiri dan emansipasi, yang pada saat itu dianggap cukup memalukan," ujar Gabriela Hernandez, sejarawan kosmetik dan pendiri Bésame Cosmetics, seperti melansir dari Teen Vogue.

Baca Juga: Percaya Diri dengan Lipstik Merah, Ini Cara Recreate Makeup Look ala Taylor Swift

Selama puluhan tahun berjuang, akhirnya para perempuan di AS pun mendapatkan haknya untuk memilih di tahun 1920.

Sejak itu pulalah lipstik merah menjadi simbol pembebasan dan pemberontakan perempuan.

Dan pada tahun 1930-an, artis-artis Hollywood pun kembali memomulerkan lipstik merah sebagai bentuk perlawanan terhadap larangan agamawan di AS. 

Begitu juga saat Perang Dunia II, tentara AS justru menjadikan lipstik merah sebagai 'alat perang' untuk melawan fasismte dan simbol patriotisme.  

Bahkan di era modern seperti sekarang ini, lipstik merah juga dipakai sebagai bentuk pernyataan politik.

Seperti pada tahun 2018, melansir dari Real Simple, masyarakat di Nikaragua akan mengunggah foto mereka menggunakan lipstik merah di media sosial sebagai bentuk dukungan terhadap pembebasan pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Begitu juga di Chili, yang mana 10.000 perempuan turun ke jalan dengan penutup mata dan bibir merah untuk mengecam kekerasan seksual di negara itu pada tahun 2019.

Terlepas dari sejarah panjangnya yang tak selalu mulus, modern kini penggunaan lipstik merah lebih dari sekadar mengekspresikan perasaan dan meningkatkan kepercayaan diri, tapi juga simbol kekuatan. 

Baca Juga: Identik dengan Taylor Swift, Ini Kekuatan di Balik Lipstik Berwarna Merah

"Perempuan yang memakai warna ini mengatakan bahwa warna itu membuat mereka berani," kata Hernandez.

Selama berabad-abad, warna merah kerap dikonotasikan sebagai tanda berani, yang juga masih berlaku sampai hari ini. 

"'Iron Lady' Margaret Thatcher, yang menjabat sebagai perdana menteri Inggris, selalu memakai bibir merah. Dan sekarang kita melihatnya di (Perwakilan AS) Alexandria Ocasio-Cortez," tambah Hernandez.

Namun, lebih dari sekadar simbol keberanian dan perlawanan, warna merah bermakna dalam pada perempuan modern kini.

Karena warna ini memberikan perempuan kebebasan untuk mengekspresikan diri. 

Kalau menurut Kawan Puan sendiri, lipstik merah dimaknai seperti apa? Sampaikan pendapatmu di kolom komentar yah.

(*)

Sumber: Real Simple,teen vogue,kompas.id
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Stylish Tanpa Ribet, Ini Tips Gaya Santai untuk CFD-an Akhir Pekan