“Masakan di kampung saya hanya menggunakan tiga bumbu andalan, yaitu garam, daun jeruk purut, dan cabai rawit, termasuk untuk memasak daging sapi. Itu saja sudah cukup. Daun jeruk sebagai aroma dan cabai rawit pun tinggal petik dari halaman. Masakan terasa sangat enak, karena menonjolkan rasa alami dari bahan segar. Dulu tak ada yang mengenal bawang. Sekarang lebih banyak yang dimodifikasi dengan tambahan bumbu bawang,” kata Silvy, yang berasal dari Sulawesi Tengah.
Contoh lain yang disebutkan olehnya adalah bumbu ulat sagu di Halmahera, Maluku, yang hanya menggunakan bawang merah, garam, dan cabai rawit. Atau, sering kali hanya dibakar tanpa tambahan bumbu. Hal serupa juga dilakukan, ketika warga Kalimantan atau Sulawesi memasak ular sawah.
Fifin menyebutkan, uta kelo bumbunya jauh lebih simpel daripada lodeh yang dibubuhi berbagai macam bumbu.
“Hanya bawang merah dan cabai rawit. Cita rasanya cenderung asin gurih dan pedas. Rasa manis alami didapat dari daun kelor. Yang menarik adalah tekstur dan rasa pisang mentah yang ketika matang jadi seperti kentang. Orang rumah yang tidak suka pisang saja suka banget menyantap pisang dalam uta kelo,” ungkap Fifin.
Sementara Jordhi bercerita, saat melihat resep rumpu rampe, ia sudah yakin bahwa masakan ini akan jadi makanan favoritnya yang baru. Soalnya, menonjolkan kekayaan rasa dari bahan makanan Indonesia.
“Ada rasa pahit, asin, manis, pedas, semuanya menyatu. Bumbunya juga hanya garam, bawang merah, bawang putih, dan cabai yang dihaluskan, lalu ditumis dengan daun jeruk. Rasanya sedap banget. Apalagi, aku memang suka sayuran,” kata Jordhi.
Mama Siti bercerita, menu rumpu rampe sering kali disajikan ketika ada acara kumpul-kumpul, seperti kumpul keluarga besar, arisan, atau saat menyambut tahun baru.
“Rumpu rampe berfungsi sebagai pelengkap makanan saat acara, disajikan dengan berbagai hidangan lain. Kami meyakini makanan ini juga berperan sebagai obat herbal yang dipercaya mencegah malaria,” tutur Mama Siti.
Cara Masak Simpel tapi Tricky
Bagi La Ode, manok pansoh sangat unik dan sangat Indonesia, karena memasaknya harus dengan bambu.