Sementara Eau de parfum memiliki persentase minyak wangi yang tinggi dan sedikit alkohol, yang berarti akan meninggalkan aroma yang lebih kuat.
Perbedaan Aroma
Banyak orang mengira EDP dan EDT memiliki aroma yang sama, padahal menurut Pia Long, sangat tergantung dari brandnya.
"Dalam merek parfum klasik, misalnya, seringkali aromanya tidak sama; keduanya memiliki tema sentral yang sama, tetapi proporsi top notes, middle, dan base mungkin seimbang secara berbeda," katanya.
Ditambahkan juga olehnya bahwa terkadang brand akan menambahkan notes atau sentuhan yang berbeda untuk kedua jenis wewangian tersebut, untuk memberikan pembeda.
Sementara menurut Mary Wallace, direktur penjualan dan pemasaran di D.S. & DURGA, seringkali EDT terasa lebih ringan dan segar, sementara EDP lebih kaya aromanya dan tahan lama.
“Untuk dipakai siang hari atau ke kantor, Eau de toilette mungkin lebih nyaman dan sesuai, sedangkan Eau de parfum menawarkan aroma yang lebih mendalam, yang bisa menyenangkan dipakai untuk malam hari," kata Wallace.
Ia juga mengingatkan, pilihan jenis wewangian juga perlu mempertimbangkan suhu atau cuaca di hari atau momen saat akan dipakai.
Baca Juga: Berawal dari Kecintaannya pada Wewangian, Ini Kisah Nathasia Elsa Bangun Brand Hairess Home
"Dalam iklim lembap dan panas, Eau de toilette yang renyah mungkin lebih disukai, sementara di cuaca yang lebih dingin (saat hujan), Eau de parfum mungkin menawarkan lebih banyak kehangatan dan kedalaman," tambahnya lagi.
(*)