Penyebabnya berupa diare yang disertai dehidrasi, kekurangan cairan hebat akibat penyakit (misal, demam berdarah), atau perdarahan hebat.
"Bukan tipikal infeksi yang kemudian harusnya menyebabkan AKI secara teoritis kami pelajari di kedokteran. Jadi itulah yang membuat kami heran," tutur Eka.
Namun, gejala penderita gangguan ginjal akut adalah batuk, pilek, diare, muntah, demam, dan tidak bisa buang air kecil (BAK).
"Jadi tidak bisa buang air kecil (BAK), betul-betul hilang sama sekali buang air kecilnya. Anak-anak ini hampir semuanya datang (ke rumah sakit) dengan keluhan tidak buang air kecil atau buang air kecilnya sangat sedikit," jelasnya.
Penyebab Belum Diketahui
Sampai saat ini, lanjut Eka, penyebab gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak belum diketahui secara pasati.
Awalnya, IDAI menduga kasus ini berkaitan dengan Covid-19 dan MIS-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children).
Namun, berdasarkan analisis kasusnya adalah beberapa penderita gangguan ginjal akut dinyatakan negatif Covid-19.
IDAI sudah mencari berbagai panel infeksi virus di dalam tubuh anak-anak dengan beragam metode pemeriksaan.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini 6 Kebiasaan Sehari-Hari yang Bisa Merusak Ginjal