Salah satu metode yang dilakukan adalah swab tenggorokan untuk memeriksa infeksi virus pada saluran pernapasan.
Selain itu, dilakukan swab rektal dari anus untuk mencari infeksi oriental penyebab diare atau infeksi pencernaan.
Hasilnya pun nihil, pihaknya tidak menemukan jenis virus yang seragam yang menyebabkan infeksi.
"Kami masih mencari. Tapi yang jelas anak-anak ini tidak hanya mengalami gangguan pada ginjal. Saat kami melakukan pemeriksaan laboratorium dan mengamati gejala klinisnya, mereka mengalami apa yang kami sebut dengan peradangan di banyak organ," papar Eka.
Lebih lanjut, Eka berpesan kepada para orang tua agar selalu waspada jika anak-anak kesulitan buang air kecil.
"Kalau ada penurunan jumlah volume buang air kecil pada anak-anak, maka itu harus segera diperiksakan ke rumah sakit," katanya.
Ia melanjutkan, "Semua anak-anak ini (penderita gangguan ginjal akut) 100 persen mengalami penurunan jumlah buang air kecil atau sama sekali tidak ada buang air kecil."
Jadi, penting untuk mengenali gejala gangguan ginjal akut pada anak agar segera mendapatkan penanganan medis ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Belajar dari Rima Melati, Begini Rahasia Menjaga Kesehatan Ginjal
(*)