Gunakanlah kesempatan ini untuk membagikan apa yang ingin kamu pelajari tentang dirimu.
Usahakan kamu tidak berharap orang tua "belajar" tentang kondisimu, meskipun mereka bisa saja melakukannya.
5. Berceritalah Senyamanmu
Terakhir, temukan waktu dan tempat yang nyaman bagimu untuk bercerita tentang hal ini ke orang tua.
Mereka pasti akan mengerti jika kamu menjelaskannya dengan baik, dan bukan di saat mereka lelah atau emosi.
Dengan begitu, kamu bisa melibatkan orang tua untuk proses penyembuhanmu selama ke psikolog.
Ini juga bisa menjadi langkah agar orang tua lebih memahamimu sebagai individu, bukan hanya sebagai anak.
Semoga informasi di atas berguna ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Menyikapi Pengalaman Traumatis pada Anak Menurut Psikolog, Bagaimana?
(*)