Parapuan.co - Kawan Puan, di masyarakat kita masalah kesehatan mental masih dianggap tabu oleh sebagian orang.
Maka itu tidak heran jika banyak anak yang tidak mengatakan kepada orang tuanya, bahwa ia membutuhkan konsultasi ke psikolog.
Apabila kamu merasa mengalami masalah kesehatan mental dan ingin mengatakan kepada orang tua tentang kegelisahanmu, jangan khawatir.
Kamu bisa melakukan beberapa langkah berikut untuk menjelaskan ke orang tua bahwa kamu perlu menemui psikolog sebagai mengutip Very Well Family!
1. Pastikan Alasanmu Butuh ke Psikolog
Psikolog Jessica January Behr, PsyD menjelaskan bahwa kamu harus memastikan dulu apakah benar membutuhkan konsultasi atau tidak.
"Lupakan dulu soal bercerita pada orang tua, cek dulu kondisimu sendiri," kata Jessica.
Tanyakan pada dirimu sendiri tentang, "Mengapa harus ke psikolog?", "Kenapa sekarang?", "Apa yang kuharapkan jika keluar dari masalah ini?"
2. Lakukan Riset untuk Menunjukkan Kamu Paham
Baca Juga: Psikolog Sebut Cara Menciptakan Rasa Aman dari Perundungan di Sekolah
Jessica juga menyarankan agar kamu melakukan riset terlebih dulu supaya bisa menyajikan argumen dengan tepat.
Misalnya dengan mencari jenis terapi apa yang kamu inginkan dan mengapa itu bisa membantumu.
"Jauh lebih sulit berdekat ketika dalam sebuah percakapan, kamu adalah orang yang kurang mendapatkan informasi," terang Jessica.
3. Jangan Memulai dengan Mengkritik Orang Tuamu
Kamu ingin mengatakan pada orang tua tentang keinginanmu untuk konsultasi ke psikolog?
Kalau begitu, hindari mengkritik dengan mengatakan macam-macam soal ketidaktahuan mereka.
Hindari pula mengungkit mengenai kemungkinan penyebab dirimu memiliki masalah kesehatan mental, terlebih jika dikarenakan persoalan kedua orang tua.
4. Sampaikan Bahwa Kamu Butuh Bantuan
Jujurlah pada kedua orang tuamu, bahwa kamu butuh bantuan profesional untuk menyelesaikan masalah kesehatan mental.
Baca Juga: Puan Talks: Psikolog Klinis Tiara Puspita Ungkap Tips Leluasa Bahas Seks dengan Pasangan
Gunakanlah kesempatan ini untuk membagikan apa yang ingin kamu pelajari tentang dirimu.
Usahakan kamu tidak berharap orang tua "belajar" tentang kondisimu, meskipun mereka bisa saja melakukannya.
5. Berceritalah Senyamanmu
Terakhir, temukan waktu dan tempat yang nyaman bagimu untuk bercerita tentang hal ini ke orang tua.
Mereka pasti akan mengerti jika kamu menjelaskannya dengan baik, dan bukan di saat mereka lelah atau emosi.
Dengan begitu, kamu bisa melibatkan orang tua untuk proses penyembuhanmu selama ke psikolog.
Ini juga bisa menjadi langkah agar orang tua lebih memahamimu sebagai individu, bukan hanya sebagai anak.
Semoga informasi di atas berguna ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Menyikapi Pengalaman Traumatis pada Anak Menurut Psikolog, Bagaimana?
(*)