1. Fase Ketegangan
Pertama, yaitu fase tension atau ketegangan yang terjadi karena stresor eksternal yang mulai menumpuk di dalam diri pelaku.
Stresor eksternal bisa saja mencakup masalah keuangan, stres akibat pekerjaan, atau sekadar kelelahan.
Kondisi seperti itu membuat frustrasi pelaku KDRT semakin meningkat dan bertambah ketika merasa kehilangan kendali.
Di fase ini, umumnya korban KDRT mencoba meredakan ketegangan agar tidak mengalami tindak kekerasan oleh pelaku.
2. Fase Insiden
Kedua, yaitu fase di mana pelaku KDRT cenderung merasa perlu untuk melepaskan ketegangan yang ia rasakan sehingga dapat berkuasa dan memegang kendali lagi.
Di fase ini, mereka umumnya akan mulai berperilaku kasar dengan melakukan tindakan-tindakan, semisal:
- Menghina pasangan.
Baca Juga: Komnas Perempuan Ungkap Dampak Serius Pencabutan Laporan KDRT Rizky Billar