Jelang Hari Ulos Nasional, Kenali Sejarah Ulos yang Punya Makna Sakral Bagi Suku Batak

Ratu Monita - Minggu, 16 Oktober 2022
Sejarah ulos.
Sejarah ulos. Dennis Sihaloho

Jika merunut sejarahnya, ulos secara harfiah berarti selimut, karena dahulunya ulos digunakan oleh nenek moyang suku Batak untuk penghangat badan.

Mengingat, suku Batak kala itu tinggal di kawasan pegunungan, sehingga ulos pun menjadi simbol kehangatan bagi suku Batak.

Menurut pandangan suku Batak, terdapat tiga unsur yang menjadi dasar dalam kehidupan manusia, yakni darah, napas, dan panas.

Darah dan napas merupakan pemberian Tuhan, tapi tidak dengan unsur panas.

Menurut suku Batak, panas matahari belum cukup untuk mengikis udara dingin. Alhasil, ulos menjadi salah satu sumber panas bagi suku Batak, selain matahari dan api.

Lambat laun, ulos pun menjadi kebutuhan primer yang sangat penting dan bukan lagi sekadar kain penghangat tubuh.

Ulos menjadi kain yang melambangkan ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak-anaknya atau antara satu orang dengan orang lain.

Makna tersebut sesuai dengan filsafat Batak, yakni “Ijuk pengihot ni hodong. Ulos penghit ni halong,” yang berarti ijuk pengikat pelepah pada batangnya dan ulos pengikat kasih sayang di antara sesama.

Adat Mangulosi

Baca Juga: Regenerasi Perajin Ulos Menurun, Pameran Tenun Batak Diadakan

Sumber: Kompas.com,kemendikbud.go.id
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Borong Perlengkapan Ibu dan Bayi di Waktunya IMBEX Berd15kon!