Meski mereka semua saat ini sedang duduk di bangku sekolah dan mendapat berbagai banyak tugas, mereka tetap menyempatkan waktu menciptakan dampak sosial lewat Gekko Indonesia.
Namun yang mereka lakukan saat ini, tentu bukan datang tanpa tantangan.
Ada banyak tantangan mengenai manajemen waktu, tugas sekolah, belum lagi kegiatan ekstrakurikuler.
"Kalau ada banyak kerjaan, atau nggak bisa hadir, kita biasanya berkomunikasi sebagai tim dan saling back up," jelas Amara.
Salah satu anggota bernama Katie Sondakh menceritakan, jika rasa malas datang, ia selalu mengingat alasan dirinya bergabung di Gekko Indonesia.
"Aku selalu melihat sosok mamaku dan Tita Cel yang merupakan pemberi arahan di gerakan ini. Mereka perempuan dan mampu bekerja sepenuh hati di bidang mereka masing-masing," cerita perempuan yang baru berusia 16 tahun ini.
"Jika kamu sangat menyukai sesuatu, kamu pasti akan semangat untuk melakukan kegiatan tersebut," tambah Kyle.
Perlu diketahui, Gekko Indonesia beranggotakan sejumlah anak remaja yang bernama Matthew Sennelius (16), Katie Sondakh (16), Amara Rachmat (16), Anna Sennelius (14), Kyle Lee (16), Chloe Lembong (16) dan Darron Lembong (15).
Sampai saat ini, Gekko Indonesia masih aktif untuk menciptakan dampak baik kepada masyarakat.
Mereka bahkan bekerja sama dengan Think City, sebuah komunitas yang bergerak di isu perubahan iklim yang berdampak pada daerah Jakarta Utara.
Nah, demikian tadi hal-hal mengenai Gekko Indonesia yang didirikan oleh sekelompok anak remaja.
Apakah Kawan Puan terinspirasi mereka juga untuk membuat suatu gerakan sosial yang bisa menciptakan dampak baik? (*)