Parapuan.co- Anak muda adalah penerus generasi bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin di masa depan.
Oleh karena itu, peran anak muda sangat penting untuk menciptakan perubahan sosial.
Hal itu juga dilakukan oleh salah satu gerakan anak muda yang bernama Gekko Indonesia.
Gekko merupakan sebuah inisiatif gerakan sosial yang didirikan oleh sekelompok anak muda yang bertujuan untuk memberikan pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan yang berkelanjutan kepada masyarakat miskin selama pandemi.
Saat diwawancarai oleh PARAPUAN pada Jumat (14/10/2022) lalu, sekelompok anak muda ini semangat menceritakan alasan mengapa Gekko didirikan.
Semua dimulai dengan inisiatif dari Matthew sennelius, dan berlanjut mengajak adik dan teman-temannya yang bernama Katie, Amara, Anna, Kyle, Chloe, dan Darron.
Mereka membangun gerakan ini saat pandemi serta melihat adanya permasalahan yang dialami oleh masyarakat dengan ekonomi ke bawah.
"Saat pandemi Covid-19, banyak anak yang tidak bisa mengakses wifi dan komputer. Hal itu membuat mereka tidak bisa melanjutkan pendidikan. Saat ini saya duduk di kelas dua SMA, jika hal itu terjadi pada saya, saya tidak bisa membayangkannya. Jadi ikut membayangkan bagaimana nasib mereka kalau tidak melanjutkan pendidikan. Makanya itu, mengapa akhirnya kita membuat sanggar belajar," kata Amara.
"Apalagi saat pandemi banyak orang kehilangan pekerjaan. Kemudian kita berpikir bagaimana caranya bisa membantu mereka yang kehilangan sumber ekonomi untuk kembali mendapatkan pendapatan," tambah Katie.
Baca juga: Mengenal RUTH, Rumah Aman untuk Perempuan Korban Kehamilan Tak Diinginkan
Setelah membangun inisiatif gerakan ini, mereka kemudian menabung dan merangkul komunitas masyarakat lokal untuk memproduksi sebuah produk.
Mereka memulai dengan membuat kaos yang berbahan dasar bambu berkualitas baik.
Keuntungan penjualan yang mereka dapatkan dibuat untuk membangun 10 sanggar belajar komunitas Gerakan Kepedulian Indonesia.
Sangar belajar yang dibangun oleh Gekko Indonesia ini, memberikan fasilitas kepada anak-anak SD yang tidak memiliki akses belajar seperti wifi, laptop, dan AC.
"Di sanggar belajar, anak-anak yang tidak memiliki akses internet, bisa belajar dengan mudah saat pandemi," cerita Anna.
Sejauh ini, Gekko Indonesia berhasil menjual 1.065 kaos dan dua ratus lebih anak-anak yang mengalami kesusahan akses belajar selama pandemi.
Berbicara mengenai penerima manfaat, Gekko Indonesia tidak hanya menyasar anak-anak dengan masalah minim akses pendidikan.
Namun komunitas yang dibangun oleh sekelompok anak remaja berusia antara 14 hingga 16 tahun ini, juga menyasar orang dewasa yang membutuhkan bantuan.
"Kita nggak spesifik menyasar anak-anak saja, kita juga mencoba membantu penerima manfaat orang dewasa yang dibawahi oleh komunitas Gerakan Kepedulian (GK) Indonesia," jelas Darron.
Baca juga: Mengenal No Recruit List, Tempat Pengaduan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja
Meski mereka semua saat ini sedang duduk di bangku sekolah dan mendapat berbagai banyak tugas, mereka tetap menyempatkan waktu menciptakan dampak sosial lewat Gekko Indonesia.
Namun yang mereka lakukan saat ini, tentu bukan datang tanpa tantangan.
Ada banyak tantangan mengenai manajemen waktu, tugas sekolah, belum lagi kegiatan ekstrakurikuler.
"Kalau ada banyak kerjaan, atau nggak bisa hadir, kita biasanya berkomunikasi sebagai tim dan saling back up," jelas Amara.
Salah satu anggota bernama Katie Sondakh menceritakan, jika rasa malas datang, ia selalu mengingat alasan dirinya bergabung di Gekko Indonesia.
"Aku selalu melihat sosok mamaku dan Tita Cel yang merupakan pemberi arahan di gerakan ini. Mereka perempuan dan mampu bekerja sepenuh hati di bidang mereka masing-masing," cerita perempuan yang baru berusia 16 tahun ini.
"Jika kamu sangat menyukai sesuatu, kamu pasti akan semangat untuk melakukan kegiatan tersebut," tambah Kyle.
Perlu diketahui, Gekko Indonesia beranggotakan sejumlah anak remaja yang bernama Matthew Sennelius (16), Katie Sondakh (16), Amara Rachmat (16), Anna Sennelius (14), Kyle Lee (16), Chloe Lembong (16) dan Darron Lembong (15).
Sampai saat ini, Gekko Indonesia masih aktif untuk menciptakan dampak baik kepada masyarakat.
Mereka bahkan bekerja sama dengan Think City, sebuah komunitas yang bergerak di isu perubahan iklim yang berdampak pada daerah Jakarta Utara.
Nah, demikian tadi hal-hal mengenai Gekko Indonesia yang didirikan oleh sekelompok anak remaja.
Apakah Kawan Puan terinspirasi mereka juga untuk membuat suatu gerakan sosial yang bisa menciptakan dampak baik? (*)