Kendati demikian, selama bekerja sebagai fotografer olahraga, Suci mengaku tidak pernah mendapat stigma tertentu karena gendernya.
Namun, Suci mengakui bahwa pasti ada persaingan dengan fotografer lainnya dengan latar belakang gender yang berbeda.
"Tantangannya, harus bersaing sama banyak orang," cerita Suci Rahayu.
Berdasarkan pengalaman Suci, saat berada di lapangan, ia merasa setara dengan para rekan fotografer laki-laki.
Tapi, ia tetap menyadari ada keterbatasan tertentu yang dirasakan seorang fotografer perempuan.
"Kalau di lapangan, cewek dan cowok itu sama, kalau cewek memang ada keterbatasannya," ungkap Suci.
Dalam beberapa kesempatan, Suci merasa lebih nyaman jika bersama fotografer perempuan lainnya di lapangan.
Sebagai sesama fotografer perempuan, Suci dan rekan-rekannya bisa saling memahami kebutuhan perempuan saat bekerja.
"Kalau perempuan, pas lagi ada masalah itu masih bisa kompromi, ada temannya. Kalau sendiri harus hadapi sendiri juga," kata Suci.
Baca Juga: Kata Fotografer Soal Pemotretan Tanpa Makeup Kontestan Miss Universe, Tetap Cantik?