Terbagi menjadi tiga hal yakni foreplay, intercourse, dan afterplay, banyak pasangan yang tidak mengoptimalkan masing-masing tahapan.
Padahal, setiap tahapan penting dalam mencapai kenikmatan dan kepuasan bersama dan sesuai dengan siklus respon seksual manusia.
Menurut dokter Haekal, laki-laki cenderung mempersingkat tahap foreplay karena laki-laki mudah terangsang dan mudah mencapai orgasme daripada perempuan.
Padahal, perempuan membutuhkan waktu untuk bisa terangsang dengan optimal yang ditandai dengan keluarnya lubrikasi vagina yang optimal sehingga siap untuk dilakukan penetrasi di tahap intercourse.
"Umumnya pasangan suami istri tidak tahu dan kurang paham dengan tahapan tersebut, jadi lebih banyak mempersingkat foreplay, akibatnya istri belum terangsang optimal langsung dipenetrasi."
"Hal ini akan menyebabkan nyeri akibat gesekan penis dan rongga vagina sehingga istri sulit untuk menikmati hubungan seksual tersebut dan sulit mencapai orgasme. Bila hal ini terjadi berulang kali akan menurunkan minat istri untuk berhubungan seksual karena tidak menikmatinya," ungkap dokter Haekal Anshari.
Masalah di atas mungkin mengganggu keharmonisan rumah tangga karena tidak diungkapkan.
Bukan tidak mungkin, suami akan mengira bahwa sang istri sudah tidak bergairah.
Baca Juga: Piknik dan Aktivitas Seru Lain yang Bisa Dilakukan Bareng Sahabat