Sering Dianggap Tabu, Ini Pentingnya Komunikasi soal Seksual dengan Pasangan

Kinanti Nuke Mahardini - Kamis, 3 November 2022
Komunikasi terkait seks dan hubungan suami istri.
Komunikasi terkait seks dan hubungan suami istri. Kiwis

Parapuan.co - Komunikasi memang kunci sebuah hubungan agar tetap harmonis dan seimbang, begitu pula dengan komunikasi seksual

Sayangnya, berkomunikasi atau membahas tentang seksual dengan pasangan sering dianggap tabu. 

Padahalm Dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) selaku seksolog menyebutkan pentingnya komunikasi seksual bagi pasangan. 

Menurutnya, komunikasi seksual merupakan kunci keharmonisan rumah tangga.

Ia juga menegaskan bahwa membahas topik seksualitas adalah hal yang semestinya dilakukan oleh suami istri.

Selain menjaga keharmonisan kehidupan seksual, komunikasi tentang seks juga salah satu upaya mengatasi masalah seksual.

"Kondisi yang terjadi misalnya adalah istri punya keluhan, sulit mencapai orgasme sehingga sulit menikmati kehidupan seksualnya bersama suami.", ungkap dokter Haekal Anshari.

Dengan adanya komunikasi, masalah di atas bisa teratasi tanpa adanya pertengkaran atau hal buruk. 

Tak hanya soal komunikasi soal seksual, dokter Haekal Anshari juga menjelaskan tahapan berhubugan seksual yang masih kurang dipahami.

Baca Juga: 3 Tanda Sahabat Alami Depresi, Mudah Marah dan Sering Melamun

Terbagi menjadi tiga hal yakni foreplay, intercourse, dan afterplay, banyak pasangan yang tidak mengoptimalkan masing-masing tahapan.

Padahal, setiap tahapan penting dalam mencapai kenikmatan dan kepuasan bersama dan sesuai dengan siklus respon seksual manusia.

Menurut dokter Haekal, laki-laki cenderung mempersingkat tahap foreplay karena laki-laki mudah terangsang dan mudah mencapai orgasme daripada perempuan.

Padahal, perempuan membutuhkan waktu untuk bisa terangsang dengan optimal yang ditandai dengan keluarnya lubrikasi vagina yang optimal sehingga siap untuk dilakukan penetrasi di tahap intercourse.

"Umumnya pasangan suami istri tidak tahu dan kurang paham dengan tahapan tersebut, jadi lebih banyak mempersingkat foreplay, akibatnya istri belum terangsang optimal langsung dipenetrasi."

"Hal ini akan menyebabkan nyeri akibat gesekan penis dan rongga vagina sehingga istri sulit untuk menikmati hubungan seksual tersebut dan sulit mencapai orgasme. Bila hal ini terjadi berulang kali akan menurunkan minat istri untuk berhubungan seksual karena tidak menikmatinya," ungkap dokter Haekal Anshari.

Masalah di atas mungkin mengganggu keharmonisan rumah tangga karena tidak diungkapkan. 

Bukan tidak mungkin, suami akan mengira bahwa sang istri sudah tidak bergairah.

Baca Juga: Piknik dan Aktivitas Seru Lain yang Bisa Dilakukan Bareng Sahabat

Lebih lanjut lagi, dokter Haekal juga menyampaikan terkait disfungsi seksual yang sering dialami oleh suami bernama Hipogonadisme.

Hipogonadisme pada laki-laki atau juga dikenal sebagai Testosterone Deficiency Syndrome (TDS), merupakan kondisi ketika laki-laki mengalami penurunan hormon testosteron.

Akibatnya, berbagai gangguan kesehatan termasuk terganggunya fungsi seksual yakni menurunnya dorongan seksual dan ereksi penis yang kurang kuat atau disfungsi ereksi terjadi. 

Defisiensi hormon testosteron dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, seperti obestias, lingkar pinggang membesar, dan susah berkonsentrasi. 

Daya tahan fisik berkurang, mudah kesal dan marah, juga penurunan kemampuan olahraga tak mungkin tak terjadi. 

Sindroma metabolik (gula darah tidak terkontrol, tekanan darah meningkat, peningkatan kolesterol, dan obesitas) yang berisiko menyebabkan terjadinya serangan jantung dan stroke juga bisa terjadi. 

Apa yang Harus Dilakukan? 

Melakukan Hormone Replacement Therapy dapat membantu memperbaiki kondisi hormon.

Terapi tersebut telah terbukti ilmiah membantu mengatasi gejala-gajala penurunan hormon dan mencegah komplikasi penyakit akibat kondisi hormon yang turun.

Baca Juga: Piknik dan Aktivitas Seru Lain yang Bisa Dilakukan Bareng Sahabat

Layanan Hormone Replacement Therapy tidak terbatas hanya untuk laki-laki tapi juga untuk perempuan yaitu dengan koreksi gangguan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron.

Saat ini tidak semua klinik memiliki layanan Hormone Replacement Therapy karena membutuhkan assessment dan terapi oleh dokter yang memiliki kompetensi di bidang anti aging.

Namun Hormone Replacement Therapy dapat dilakukan di klinik QuickGlam sekaligus layanan konsultasi seksologi. 

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja