Beberapa jenis zat yang digunakan untuk filler di antaranya Calcium hydroxylapatite hingga Polylactic acid.
Berbeda dengan botox yang perlu dilakukan dengan berkala, filler biasanya bisa bertahan lebih lama di kulit.
Biasanya, filler bisa bertahan memberikan volume pada kulit mulai dari 6 bulan hingga 2 tahun lamanya.
Beberapa fungsi dermal filler yang perlu Kawan Puan ketahui, yaitu:
- Membuat bibir lebih berisi,
- Mencegah kerutan di area mata,
- Menutup luka di kulit wajah,
- Menghaluskan dan mengisi static wrinkles, terutama di wajah bagian bawah.
Kawan Puan sebagai tambahan informasi, static wrinkles merupakan kerutan yang disebabkan karena kulit mulai kehilangan kolagen.
Kulit yang kehilangan kolagen ini biasanya akan menjadi kendur dan tidak lagi kencang.
Kawan Puan, itulah perbedaan botox dan dermal filler yang perlu kamu ketahui sebelum mencoba salah satunya.
Jika ditanya mana yang terbaik, semua dikembalikan lagi pada kebutuhan Kawan Puan.
Kawan Puan bisa mencoba botox jika ingin mencegah kerutan di bagian expression lines, sedangkan filler bisa dicoba untuk cegah kerutan dan menambahkan volume di bagian kulit yang mengendur.
Selain itu, pastikan Kawan Puan mencoba perawatan wajah satu ini di klinik kecantikan dan konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum melakukan tindakan.
Baca Juga: Skincare Viral di TikTok: Kombinasi Serum Ini Berkhasiat Bagai Botox?
(*)