Parapuan.co – Kawan Puan, apakah kamu tertarik mencoba perawatan di wajah untuk mencegah kerutan?
Beberapa perawatan untuk mencegah kerutan yang bisa Kawan Puan coba adalah dengan suntik botox dan dermal filler.
Baik botox maupun filler akhir-akhir ini menjadi perawatan yang banyak dipilih karena merupakan prosedur tanpa bedah yaitu dilakukan dengan injeksi.
Sama-sama mencegah kerutan dan dilakukan dengan injeksi, ternyata ada perbedaan yang perlu Kawan Puan ketahui.
Sebelum mencoba salah satunya, ketahui dulu beda botox dan filler dikutip dari Medical News Today berikut!
Apa Itu Botox?
Botox sendiri merupakan zat yang bernama Botulinum toxin yang didapatkan dari ekstraksi bakteri.
Cara kerja botox sendiri adalah zat tersebut bertugas menghalangi sinyal di mana otot-otot tempat disuntikannya botox agar tidak bekerja.
Otot-otot tersebut tidak bekerja karena masuk dalam mode paralyzed atau freeze secara sementara.
Baca Juga: Apa Itu Suntik Botox, yang Tak Hanya Bermanfaat Hilangkan Kerutan
Akibatnya, kerja otot tersebut menurun dan bisa mencegah terjadinya kerutan di bagian wajah yang disuntik.
Karena bekerja dengan menghalangi sinyal pada otot, botox hanya bisa bantu mencegah kerutan yang diakibatkan oleh gerakan otot.
Kerutan akibat gerakan otot tersebut dikenal sebagai dynamics wrinkles atau expression lines.
Beberapa kerutan tersebut di antaranya di antara alis, garis di dahi, daerah sekitar mata, hingga garis senyuman.
Karena bersifat sementara, botox perlu dilakukan beberapa kali secara berkala untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Biasanya suntik botox perlu dilakukan 3 sampai 4 bulan sekali untuk bisa mencegah kerutan dengan optimal.
Apa Itu Filler?
Filler atau dermal filler seringkali disebut sebagai filler jaringan lunak. Pasalnya zat yang digunakan pada perawatan satu ini disuntikkan di lapisan bawah kulit.
Tujuan dari filler ini adalah untuk memberikan volume tambahan agar kulit yang sudah kendur bisa kembai kencang.
Baca Juga: Bisa Bikin Wajah Kencang, Ketahui Dulu Efek Samping Suntik Botox
Beberapa jenis zat yang digunakan untuk filler di antaranya Calcium hydroxylapatite hingga Polylactic acid.
Berbeda dengan botox yang perlu dilakukan dengan berkala, filler biasanya bisa bertahan lebih lama di kulit.
Biasanya, filler bisa bertahan memberikan volume pada kulit mulai dari 6 bulan hingga 2 tahun lamanya.
Beberapa fungsi dermal filler yang perlu Kawan Puan ketahui, yaitu:
- Membuat bibir lebih berisi,
- Mencegah kerutan di area mata,
- Menutup luka di kulit wajah,
- Menghaluskan dan mengisi static wrinkles, terutama di wajah bagian bawah.
Kawan Puan sebagai tambahan informasi, static wrinkles merupakan kerutan yang disebabkan karena kulit mulai kehilangan kolagen.
Kulit yang kehilangan kolagen ini biasanya akan menjadi kendur dan tidak lagi kencang.
Kawan Puan, itulah perbedaan botox dan dermal filler yang perlu kamu ketahui sebelum mencoba salah satunya.
Jika ditanya mana yang terbaik, semua dikembalikan lagi pada kebutuhan Kawan Puan.
Kawan Puan bisa mencoba botox jika ingin mencegah kerutan di bagian expression lines, sedangkan filler bisa dicoba untuk cegah kerutan dan menambahkan volume di bagian kulit yang mengendur.
Selain itu, pastikan Kawan Puan mencoba perawatan wajah satu ini di klinik kecantikan dan konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum melakukan tindakan.
Baca Juga: Skincare Viral di TikTok: Kombinasi Serum Ini Berkhasiat Bagai Botox?
(*)