Mengenal Apa Itu Hurry Sickness dan Gejalanya, Perasaan Ingin Selalu Buru-Buru

Alessandra Langit - Selasa, 22 November 2022
Mengenal gejala hurry sickness yang umum terjadi di era digital ini.
Mengenal gejala hurry sickness yang umum terjadi di era digital ini. Freepik

Parapuan.co - Hurry sickness atau penyakit terburu-buru bukanlah sebuah kondisi kesehatan medis ataupun mental.

Hurry sickness adalah kondisi kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan tugas dan memanfaatkan setiap momen yang berlalu begitu cepat.

Urgensi hurry sickness ini berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi yang dirancang untuk membuat semuanya menjadi instan.

Tuntutan untuk bergerak cepat di tengah era digital ini membuat banyak generasi muda yang mengalami hurry sickness.

Semakin banyak pekerjaan atau tuntutan yang kita miliki, maka semakin keras dan cepat kita ingin menyelesaikannya.

Terburu-buru dalam setiap aspek dalam hidup ini dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental, lho.

Hurry sickness membuat kita selalu tidak merasa terpenuhi dan mengurangi perhatian kita terhadap hal-hal sederhana dalam hidup yang membuat hati kita terasa penuh dan gembira.

Melansir Healthline, ada beberapa tanda-tanda hurry sickness yang penting untuk Kawan Puan ketahui.

Salah satu bentuk penyakit terburu-buru ini adalah kebiasaan kita untuk melakukan dua pekerjaan dalam waktu yang sama atau multitasking.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Burn Out Syndrome, Bisa Sebabkan Rasa Malas Luar Biasa

"Kita mengenal kebiasaan ini sebagai multitasking," jelas Rosemary K.M. Sword, penulis dan pengembang terapi perspektif waktu.

"Banyak orang yang menerapkan multitasking ke dalam hidup mereka dan bangga dengan kemampuan mereka untuk melakukan lebih dari satu hal pada waktu yang bersamaan," lanjutnya.

Namun, ketika melakukan multitasking, Kawan Puan mungkin melupakan atau mengabaikan hal-hal penting, bahkan saat berada di tengah-tengahnya.

Nah, berikut ini gejala-gejala dari hurry sickness yang penting untuk Kawan Puan ketahui, terlebih di era digital ini.

Gejala Hurry Sickness

1. Mengebut, baik itu ketika berada di kendaraan, saat melakukan percakapan dengan orang lain, atau saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti belanja.

2. Terburu-buru saat mengerjakan pekerjaan domestik hingga pada titik di mana Kawan Puan melakukan kesalahan dan harus mengulanginya lagi.

3. Sering melakukan perhitungan waktu di kepalamu untuk melihat apakah kamu bisa melakukan tugas lain.

4. Merasa kesal dan cemas ketika ada sesuatu yang harus ditunda terlebih dahulu.

Baca Juga: Reda dalam 5 Menit, Trik Ampuh Mengatasi Stres Akibat Pekerjaan

5. Selalu mencari cara untuk bisa menghemat waktu.

6. Tanpa henti merancang daftar tugas atau to-do-list di kepala Kawan Puan untuk memastian kamu bisa menyelesaikannya semua.

Hurry sickness sering melibatkan kecemasan dan kondisi mental yang tidak stabil dari seseorang.

Kawan Puan bisa merasa cemas hingga stres ketika memikirkan semua yang harus kamu lakukan.

Penderita hurry sickness akan merasa terus dikejar dengan waktu, bahkan untuk hal-hal yang tidak ada urgensinya.

Tak hanya itu, penderita hurry sickness akan merasa bersalah ketika sedang beristirahat.

Ada baiknya Kawan Puan mulai menikmati detik-detik yang berlalu di hidupmu.

Dengan begitu, maka kamu akan merasa lebih baik secara mental maupun fisik.

Itu dia definisi dan gejala dari hurry sickness yang umum menyerang generasi muda di era yang serba digital ini.

Baca Juga: Catat! Ini 5 Cara Ampuh Menghilangkan Kebiasaan Menunda Pekerjaan

(*)

Sumber: Healthline
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja