Perekrutan karyawan lewat media sosial juga bisa lebih hemat biaya, daripada metode perekrutan konvensional.
Cara konvensional ini misalnya melalui acara di kampus atau job fair yang seringkali menyita waktu dan biaya.
Kini juga sudah banyak media sosial yang memungkinkan HR untuk mengirim pesan dengan mudah ke setiap grup kandidat.
Untuk memulai social recruiting, perusahaan perlu 'hadir' dan aktif di media sosial.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan branding, menunjukkan budaya perusahaan, dan pada akhirnya menarik para kandidat untuk melamar.
Pertumbuhan media sosial juga memunculkan profesional HR yang berspesialisasi pada bidang ini.
Selain itu, hubungan menguntungkan antara medsos dan social recruiting juga berarti platform media sosial kini menyediakan fitur dan alat rekrutmen bagi perusahaan.
Sehingga para perekrut juga bisa menggunakan teknologi ini untuk mengelola, meningkatkan, dan mendukung aktivitas rekrutmen lewat media sosial.
Baca Juga: Hindari Unggah 5 Hal Ini di Media Sosial, Bisa Jadi Kesalahan Saat Melamar Kerja