Mengenal Social Recruiting, Tren Merekrut Karyawan Baru Lewat Media Sosial

Dinia Adrianjara - Jumat, 2 Desember 2022
Social Recruiting, mencari kandidat karyawan lewat media sosial
Social Recruiting, mencari kandidat karyawan lewat media sosial RamCreativ

Parapuan.co - Di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, internet dimanfaatkan untuk berbagai hal, termasuk mencari pekerjaan.

Jika dulu pelamar harus datang ke kantor atau perusahaan sambil membawa amplop coklat berisi lamaran, kini dengan modal ponsel saja melamar kerja bisa dilakukan dengan mudah.

Bukan dari sisi job seeker saja, tim perekrut atau HR (Human Resources) juga memanfaatkan internet untuk menjaring kandidat terpilih untuk mengisi lowongan di suatu perusahaan.

Salah satunya yakni memanfaatkan media sosial atau yang dikenal dengan tren Social Recruiting. Apa itu?

Dilansir dari Smart Recruiters, istilah Social Recruiting mengacu pada proses perekrutan kandidat lewat platform media sosial.

Proses perekrutan ini bisa dilakukan lewat LinkedIn, Facebook, Instagram, Twitter, hingga TikTok.

Kehadiran media sosial memang sangat membantu berbagai sektor, termasuk HR, untuk mengembangkan strategi perekrutan yang efisien.

Bahkan cara ini juga sudah menjadi bagian formal dari strategi manajemen sumber daya manusia di berbagai perusahaan.

Para perekrut atau HR bisa menggunakan metode social recruiting untuk menjangkau kandidat lebih luas, daripada dengan cara konvensional.

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Dipersiapkan Fresh Graduate sebelum Melamar Pekerjaan, Bangun Networking

Perekrutan karyawan lewat media sosial juga bisa lebih hemat biaya, daripada metode perekrutan konvensional. 

Cara konvensional ini misalnya melalui acara di kampus atau job fair yang seringkali menyita waktu dan biaya. 

Kini juga sudah banyak media sosial yang memungkinkan HR untuk mengirim pesan dengan mudah ke setiap grup kandidat. 

Untuk memulai social recruiting, perusahaan perlu 'hadir' dan aktif di media sosial.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan branding, menunjukkan budaya perusahaan, dan pada akhirnya menarik para kandidat untuk melamar.

Pertumbuhan media sosial juga memunculkan profesional HR yang berspesialisasi pada bidang ini.

Selain itu, hubungan menguntungkan antara medsos dan social recruiting juga berarti platform media sosial kini menyediakan fitur dan alat rekrutmen bagi perusahaan. 

Sehingga para perekrut juga bisa menggunakan teknologi ini untuk mengelola, meningkatkan, dan mendukung aktivitas rekrutmen lewat media sosial.

Baca Juga: Hindari Unggah 5 Hal Ini di Media Sosial, Bisa Jadi Kesalahan Saat Melamar Kerja

Lalu, bagaimana contoh social recruiting yang digunakan oleh para perekrut? Berikut beberapa contohnya:

- Mengidentifikasi kandidat potensial di LinkedIn

- Mengirim pesan langsung kepada pelamar kerja di Facebook

- Mengunggah foto karyawan di akun Instagram perusahaan, dengan caption atau keterangan bahwa perusahaan tersebut sedang aktif merekrut

- Mengunggah cuitan di Twitter dengan tagar yang relevan, untuk membangun branding jangka panjang

- Membuat video di TikTok atau Youtube yang menyoroti atau menonjolkan budaya perusahaan, agar pelamar tertarik untuk melamar pekerjaan

Masih banyak cara lain yang digunakan perusahaan dalam melakukan social recruiting, yang strateginya tentu disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan itu sendiri. 

Sehingga para perekrut juga perlu punya strategi dan cara yang efektif, supaya bisa menjaring kandidat lewat social recruiting secara maksimal.

Sementara bagi Kawan Puan yang sedang mencari kerja, pastikan laman media sosialmu bercitra positif ya.

Siapa tahu kamu sedang dilirik oleh perusahaan impianmu dan menjadi salah satu kandidat yang mereka cari. (*)

Baca Juga: Hindari Unggah 5 Hal Ini di Media Sosial, Bisa Jadi Kesalahan Saat Melamar Kerja

Sumber: Smart Recruiters
Penulis:
Editor: Dinia Adrianjara


REKOMENDASI HARI INI

Komnas Perempuan Buka Lowongan Kerja Staf Unit Pengaduan, Ini Syaratnya