Dengan tinggi 149cm dan berat 48kg, itu mewakili 5% perempuan terkecil menurut standar pertengahan 1970-an.
Namun, dalam upaya untuk menghilangkan bias ini, tim Swedia yang dipimpin oleh Astrid Linder, direktur keselamatan lalu lintas di Institut Penelitian Transportasi dan Jalan Nasional Swedia, membuat model baru boneka uji kecelakaan perempuan.
Tim insinyur Swedia akhirnya mengembangkan boneka pertama, atau menggunakan istilah yang lebih teknis yaitu alat evaluasi kursi, yang dirancang pada tubuh rata-rata perempuan.
Boneka ini memiliki tinggi 162cm dan berat 62kg, lebih mewakili populasi perempuan pada umumnya.
View this post on Instagram
Astrid Linder mengatakan bahwa bukan hanya tinggi dan berat boneka yang berubah.
"Model ini telah dikembangkan secara khusus untuk benturan belakang dengan tingkat keparahan rendah," ujar Linder, seperti dikutip dari NPR.
“Kami memiliki fokus yang sangat kuat pada bagaimana bentuk batang tubuh. Dan di sana kami memiliki beberapa perbedaan geometris antara laki-laki dan perempuan, tetapi kami juga memiliki perbedaan dalam kekakuan sendi. Dan perempuan memiliki lebih sedikit otot dan dengan kekuatan total yang lebih rendah, yang sesuai dengan kekakuan yang lebih rendah di antara persendian,” terangnya.
Linder juga menjelaskan adanya perbedaan cedera pada perempuan dan laki-laki ketika terjadi kecelakaan mobil.
"Perbedaan terbesar adalah ketika datang ke, seperti, cedera whiplash dari kecelakaan dengan tingkat keparahan rendah. Dan di sana kami tahu sejak akhir tahun 60-an bahwa perempuan memiliki risiko lebih tinggi terhadap cedera ini dibandingkan pria."