Dampak Perfeksionisme pada Kesehatan Fisik
Berdasarkan studi yang sama, penyakit perfeksionisme tidak berhenti pada kesehatan mental saja.
Penelitian tersebut menemukan bahwa tekanan darah tinggi lebih umum dialami oleh seorang perfeksionis.
Studi juga menghubungkan sifat tersebut dengan penyakit kardiovaskular. Selain itu, saat menghadapi penyakit fisik, perfeksionis lebih sulit mengatasinya.
Dalam penelitian tersebut, ditemukan bahwa perfeksionisme dapat mendorong kematian dini di antara mereka yang menderita diabetes.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof. Flett dan rekannya menemukan bahwa seorang perfeksionis dengan penyakit Crohn, kolitis ulserativa, atau yang pernah mengalami serangan jantung memiliki waktu yang jauh lebih sulit untuk pulih.
"Hubungan antara perfeksionisme dan penyakit serius bukanlah hal yang mengejutkan mengingat perfeksionisme yang tak henti-hentinya menjadi resep untuk stres kronis," kata Prof. Flett dalam studinya.
Kawan Puan, itu dia dampak perfeksionisme terhadap kesehatan mental dan fisik yang jarang kita ketahui.
Bagi kamu yang termasuk dalam golongan perfeksionis, ada baiknya tetap memperhatikan kesehatan mental serta fisik di tengah ekspektasi tinggi dan ketelitian yang kamu lakukan di pekerjaan atau keseharian.
Baca Juga: 6 Jebakan Waktu yang Berbahaya untuk Karier, Salah Satunya Jadi Deadliner
(*)