Jelang Hari Gizi Nasional, Dokter Ungkap 5 Kiat Memutus Rantai Stunting di Indonesia

Anna Maria Anggita - Selasa, 10 Januari 2023
Memutus rantai stunting di Indonesia
Memutus rantai stunting di Indonesia vaaseenaa

Berdasarkan penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, 16,8 persen remaja, termasuk remaja perempuan berusia 13-18 tahun, memiliki tubuh kurus dan sangat kurus karena kurang makan dan asupan gizi.

Melalui kebiasaan pola makan sehat, bergizi, dan seimbang, perempuan di Indonesia dapat mengurangi risiko punya anak kurang gizi mulai dari masa remaja. Caranya, mulai dengan mengonsumsi makanan berserat, seperti sayur dan buat, termasuk minum air putih.

2. Menerapkan Pola Makan Gizi Seimbang

Harus diketahui bahwa asupan gizi tidak seimbang dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil.

Ada berbagai kondisi penyakit yang berpotensi dialami jika pola makan tanpa gizi seimbang, mulai anemia, sembelit, hipertensi, diabetes gestational, dan hiperemesis gravidarum atau mual dan muntah berlebih.

Perlu dipahami pula bahwa perempuan yang stunting juga berisiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

Bahkan, bayi yang dilahirkan tersebut pun akan memiliki risiko tinggi kondisi stunting.

Supaya terhindar dari kondisi tersebut, penting bagi ibu hamil untuk menerapkan prinsip gizi seimbang dengan mengonsumsi protein, asam lemak, asam folat, serat, zat besi, serta vitamin dan mineral.

Baca Juga: Bayi Prematur dan Berat Lahir Rendah Tingkatkan Risiko Stunting



REKOMENDASI HARI INI

Representasi Karakter Perempuan dalam Game, Inklusivitas atau Eksploitasi?