Parapuan.co - Kawan Puan, kasus KDRT yang dialami Venna Melinda diduga dilatarbelakangi permintaan hubungan suami istri oleh pihak Ferry Irawan.
Hal itu terungkap dari pengakuan Venna Melinda di YouTube Tribun Jatim Official sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Permintaan hubungan intim tersebut ditolak oleh Venna Melinda lantaran dirinya merasa kelelahan dan sedang tidak enak badan.
Penolakan dari Venna mengakibatkan perselisihan di antara keduanya, hingga Ferry Irawan melakukan kekerasan terhadapnya.
Terlepas dari permintaan hubungan suami istri yang ditolak itu, rasanya Kawan Puan mesti tahu seberapa sering pasangan menikah berhubungan seks.
Ini untuk berjaga-jaga agar seks dilakukan berdasarkan kesepakatan dan tidak menimbulkan pertengkaran antara suami istri.
Nah, seberapa sering sih frekuensi hubungan seksual yang ideal dan baik bagi kesehatan reproduksi pasangan?
Daripada hanya mengira-ngira, yuk simak penjelasannya menurut dr. Boyke Dian Nugraha seperti mengutip Kompas.com di bawah ini!
1. Sesuaikan Ritme Tubuh
Baca Juga: Sedang Tidak Mood Bercinta? Kamu Bisa Lakukan 4 Hal Berikut Ini
Menurut Dokter Boyke, frekuensi hubungan suami istri bukanlah sesuatu yang bisa diatur dengan jumlah tertentu.
Namun, ia menganjurkan pasangan suami istri melakukan hubungan intim secara teratur antara 1 sampai 4 kali dalam seminggu.
Ini karena dengan frekuensi tersebut, seks dapat sesuai dengan ritme tubuh atau kondisi fisiologis, baik pada laki-laki maupun perempuan.
Dokter Boyke menambahkan, jeda yang dimiliki laki-laki jika melakukan seks 1-4 kali sepekan memberikan waktu bagi buah zakar untuk memproduksi sperma.
"Produksi sperma oleh buah zakar boleh dibilang sudah memenuhi kuota penampungan dalam kurun waktu tiga hari. Nah, kalau bisa mengikuti ritme fisiologis tersebut, kan bagus," ungkapnya dalam sebuah wawancara dengan Nakita beberapa tahun silam.
"Produksi ini memang harus dikeluarkan secara teratur sesuai waktu atau batas kuota alamiah tadi," tambah dr. Boyke.
Sementara untuk perempuan, hubungan seksual yang teratur 1-4 kali seminggu memungkinkannya untuk merasakan kenikmatan seks lebih lama.
Menurut Boyke, perempuan tidak perlu khawatir bakal kebal alias tak bisa merasakan orgasme atau kenikmatan seksual lagi.
Justru, pola 1-4 kali seminggu ini memberikan keuntungan lain berupa kesempatan "beristirahat sejenak" pada organ tubuh.
Baca Juga: Gairah Hubungan Suami Istri Menurun? Begini Cara Mengatasinya
2. Bergantung Mood Pasangan
Terlepas dari anjuran di atas, melakukan hubungan intim antara suami dan istri hendaknya bergantung pula pada mood pasangan.
Apabila seks dilakukan dalam mood atau suasana hati yang baik, pasangan akan semakin bisa menikmati dan mendapatkan kepuasan seksual.
Akan lebih baik lagi jika hubungan intim tersebut dilakukan spontan dan alami tanpa terlalu berpaku pada jadwal atau anjuran dari ahli mana pun.
"Sepanjang keduanya berhasrat, sanggup melakukannya, dan sama-sama menikmatinya, kenapa tidak?" Kata Boyke.
Ia juga menambahkan, seks bisa memberikan manfaat pada tubuh apabila tidak dilakukan berlebihan.
Ini karena tubuh mempunyai kesempatan untuk beristirahat dan pasangan memiliki waktu mendapatkan jeda agar hubungan intim tidak dilakukan secara terpaksa.
Dengan frekuensi hubungan seks yang terjaga, ada efek positif yang bisa diperoleh selain untuk menjaga agar pernikahan langgeng.
Manfaat lainnya, yaitu membuat kita tampak lebih awet muda, ceria, dan sehat sebagai akibat dari orgasme yang membantu otot-otot tubuh mengalami relaksasi.
Nah, itu dia penjelasan soal berapa frekuensi ideal hubungan suami istri yang sehat untuk dilakukan.
Baca Juga: Wajib Coba, Ini 3 Posisi Hubungan Suami Istri yang Bikin Cepat Hamil
(*)