- Antidepresan, khusus untuk hiperseksualitas yang dalam kasus tertentu dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan mental lainnya seperti depresi.
Mengobati kondisi yang memicu hiperseksualitas juga dapat membantu mengendalikan dorongan dan perilaku seksual.
- Vivitrol, obat untuk mengobati ketergantungan alkohol dan narkotika. Diberikan jika hiperseksualitas yang dialami dianggap merupakan akibat dari kecanduan alkohol.
Sementara untuk psikoterapi yang umumnya dilakukan untuk membantu mengurangi gejala kondisi hypersex adalah psikoterapi psikodinamik dan terapi perilaku-kognitif (CBT).
- Psikoterapi psikodinamik merupakan terapi untuk membuat seseorang semakin sadar akan pikiran dan perilaku bawah sadar, serta apa yang memicunya.
- Terapi perilaku-kognitif (CBT), bentuk umum dari psikoterapi yang digunakan dalam merawat banyak kondisi kesehatan mental.
CBT berfokus untuk membantu mengidentifikasi pikiran dan perilaku negatif dan menggantinya dengan yang positif.
2. Jangan Malu Meminta Bantuan
Semakin cepat mencari bantuan dan perawatan untuk kondisimu, semakin cepat pula kamu untuk pulih.
Baca Juga: Jangan Malu, Ini 5 Cara Sederhana Sampaikan Kasih Sayang kepada Orang Tua