Parapuan.co - Perilaku hypersex atau hiperseksualitas terkadang membuat seseorang merasa malu karena kesulitan mengendalikan dorongan seksual dalam dirinya.
Untuk mengatasi masalah hiperseksualitas, butuh perawatan dan strategi yang tepat.
Ditambah lagi untuk mengatasi masalah gangguan perilaku seksual ini, diperlukan kerja sama antara seorang hypersex dengan ahli atau profesional.
Apabila kamu atau orang terdekat terdeteksi mengalami hypersex, berikut cara mengatasi hiperseksualitas seperti mengutip Very Well Mind:
1. Patuhi Rencana Perawatan dengan Ketat
Umumnya, perawatan untuk hypersex atau hiperseksual bisa dilakukan dengan dua metode, yaitu mengonsumsi obat-obatan dan psikoterapi.
Obat-obatan dapat membantu mengatasi hiperseksualitas dan meringankan gejala kondisi tersebut.
Biasanya, obat-obatan yang diresepkan untuk membantu mengatasi hiperseksualitas meliputi:
- Obat penstabil suasana hati seperti Lithobid, Depakote, dan Depakene yang biasanya digunakan untuk mengobati gangguan bipolar.
Baca Juga: Low Sex Drive, Kondisi dan Penyebab Perempuan Kehilangan Gairah Seksual
- Antidepresan, khusus untuk hiperseksualitas yang dalam kasus tertentu dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan mental lainnya seperti depresi.
Mengobati kondisi yang memicu hiperseksualitas juga dapat membantu mengendalikan dorongan dan perilaku seksual.
- Vivitrol, obat untuk mengobati ketergantungan alkohol dan narkotika. Diberikan jika hiperseksualitas yang dialami dianggap merupakan akibat dari kecanduan alkohol.
Sementara untuk psikoterapi yang umumnya dilakukan untuk membantu mengurangi gejala kondisi hypersex adalah psikoterapi psikodinamik dan terapi perilaku-kognitif (CBT).
- Psikoterapi psikodinamik merupakan terapi untuk membuat seseorang semakin sadar akan pikiran dan perilaku bawah sadar, serta apa yang memicunya.
- Terapi perilaku-kognitif (CBT), bentuk umum dari psikoterapi yang digunakan dalam merawat banyak kondisi kesehatan mental.
CBT berfokus untuk membantu mengidentifikasi pikiran dan perilaku negatif dan menggantinya dengan yang positif.
2. Jangan Malu Meminta Bantuan
Semakin cepat mencari bantuan dan perawatan untuk kondisimu, semakin cepat pula kamu untuk pulih.
Baca Juga: Jangan Malu, Ini 5 Cara Sederhana Sampaikan Kasih Sayang kepada Orang Tua
Untuk itu, usahakan bersikap lebih terbuka, terutama kepada orang-orang yang kamu percaya, terlebih keluarga.
Jika menyembunyikannya, kondisimu bisa saja menjadi semakin parah. Bukan tak mungkin, aktivitas sehari-hari akan terganggu.
3. Cari Komunitas yang Mendukung Pemulihan
Bila ada, bergabunglah dengan komunitas beranggota orang-orang dengan kondisi hypersex yang mengikuti terapi dan pengobatan.
Hal ini bisa menjadi pengingat bahwa kamu tidak sendiri, dan kamu bisa sembuh dari kondisi tersebut.
Dengan demikian, kamu akan lebih bersemangat dan terdorong untuk sembuh dari perilaku hiperseksualitas.
4. Jauhkan Dirimu dari Pemicu Hypersex
Saat dalam masa pemulihan, usahakan untuk menjauhkan dirimu dari pemicu perilaku hiperseksualitas.
Terutama, jauhilah konten-konten dewasa. Berusahalah menahan dorongan perilaku seksual dengan mengalihkan perhatianmu ke kegiatan-kegiatan positif.
Mudah-mudahan informasi di atas berguna dan kondisimu membaik setelah terapi penyembuhan, ya.
Baca Juga: Hubungan dengan Pasangan Bisa Semakin Mesra, Kenali 5 Love Languages
(*)