"Panjang telomer dan usia epigenetik adalah penanda seluler yang secara independen memprediksi kematian, dan keduanya tampak 'lebih tua' pada perempuan yang memiliki lebih banyak kehamilan dalam riwayat reproduksinya," ujar Calen Ryan, penulis utama studi dan mahasiswa doktoral dalam antropologi biologi di Northwestern.
"Bahkan setelah memperhitungkan faktor-faktor lain yang memengaruhi penuaan sel, jumlah kehamilan masih menjadi yang teratas," lanjutnya.
Para peneliti terkejut dari hasil penelitian bahwa ternyata, penuaan sel meningkat antara enam bulan dan dua tahun untuk setiap kehamilan tambahan.
Sementara itu, perempuan yang sedang hamil memiliki sel yang tampak jauh lebih muda dari perkiraan usia biologisnya.
"Ini adalah situasi yang menarik di mana kehamilan membuat seseorang terlihat 'muda' untuk sementara, tetapi tampaknya ada hubungan kumulatif yang langgeng antara jumlah kehamilan dan usia biologis yang lebih cepat," kata Christopher Kuzawa, PhD, penulis senior studi dan seorang profesor antropologi di Northwestern University.
Panjang Telomere Memendek dan Usia Epigenetik Bertambah
Telomere merupakan bentangan DNA di ujung kromosom yang melindungi DNA kita dan memungkinkan sel membelah.
Telomere yang panjang dikaitkan dengan umur yang lama dan kesehatan lebih baik.
Baca Juga: Hubungan Suami Istri di Trimester Pertama Kehamilan, Bolehkah?