Mengenal Sosok Enny Nurbaningsih, Hakim Konstitusi yang Bercita-cita Jadi Guru

Arintha Widya - Kamis, 2 Maret 2023
Hakim konstitusi Enny Nurbaningsih.
Hakim konstitusi Enny Nurbaningsih.

Parapuan.co - Sambil merayakan Hari Kehakiman Nasional yang jatuh pada 1 Maret kemarin, perlu Kawan Puan ketahui bahwa ada sejumlah sosok-sosok hakim perempuan di Indonesia yang inspiratif.

Pasalnya, tidak sedikit perempuan yang memilih berkarier sebagai hakim dan meraih sukses di bidang yang ditekuninya.

Salah satunya adalah Enny Nurbaningsih, perempuan yang terpilih sebagai hakim konstitusi setelah melalui proses seleksi yang sangat ketat.

Siapa sosok Enny Nurbaningsih sebenarnya? Benarkah profesi hakim bukanlah mimpinya karena dahulu ia bercita-cita menjadi guru?

Untuk mengenalnya lebih dekat, simak profil Enny Nurbaningsih seperti yang dikutip dari laman resmi MKRI (Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia) di bawah ini!

Kehidupan Enny Nurbaningsih

Prof. Dr. Enny Nurbaningsih, S.H., M.Hum. ini lahir di Pangkal Pinang (Bangka Belitung) pada 27 Juni 1962.

Meski bangga dilantik sebagai hakim konstitusi oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Agustus 2018, namun awalnya profesi tersebut ternyata bukanlah mimpi Enny.

Tak lama usai dilantik, Enny mengenang masa mudanya yang bercita-cita menjadi guru.

Baca Juga: Berkaca dari Karakter Song Hye Kyo di Drakor The Glory, Begini Cara Jadi Guru di Korea Selatan

"Mengajar adalah suatu kehidupan yang nikmat sekali buat saya," kenang Enny.

Enny menambahkan, mengajar bukan cuma bermanfaat untuk mengembangankan dirinya, tapi juga memberi manfaat kepada siswa/mahasiswa yang diajarnya.

Akan tetapi, Enny juga mencintai dunia hukum dan sudah menunjukkan minatnya sejak duduk di bangku SMA.

Dari situlah kemudian ia bertekad untuk menjadi seorang sarjana hukum dan merantau ke Yogyakarta untuk kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Pada 1981, ia pun merampungkan pendidikannya dan resmi menyandang gelar sebagai sarjana hukum.

Ia mewujudkan mimpinya jadi guru dengan mengajar dan menjadi dosen di jurusan Ilmu Hukum UGM.

Selain mengajar, ia juga aktif dalam organisasi terkait hukum tata negara.

Ia bahkan menjadi salah satu orang yang membentuk Parliament Watch bersama dengan Ketua MK periode 2008-2013, Mahfud MD.

Parliament Watch sendiri adalah organisasi yang memantau dan melacak parlemen secara teratur, serta memberikan data yang relevan dan pendapat ahli.

Baca Juga: Belajar dari Tuntunan dan Vonis Sidang Ferdy Sambo, Ini Perbedaan Wewenang Jaksa dan Hakim

Perjalanan Karier

Sebelum menjadi hakim konstitusi, Enny Nurbaningsih adalah Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional.

Pada 2018, ia mendaftarkan diri sebagai hakim konstitusi atas dorongan dari rekan-rekan pengajar di UGM.

Salah satu alasan dirinya tertarik ialah karena melihat peluang ruang perempuan di jajaran hakim konstitusi.

"Menarik juga jika saya bergabung dengan Mahkamah Konstitusi sebagai hakim konstitusi untuk mempraktikkan pengalaman-pengalaman terkait hukum konstitusi dan hukum perundang-undangan," ungkap Enny.

"Itu alasan saya untuk ikut mendaftar dalam seleksi hakim konstitusi," tambahnya mengisahkan.

"Waktu itu karena dibuka peluang untuk keterwakilan perempuan, banyak teman-teman yang mendorong saya mendaftar. Jadi, saya mencobanya," tuturnya lagi.

Nah, Enny Nurbaningsih adalah salah satu bukti perempuan bisa menjadi apa saja yang mereka inginkan.

Selama bisa bermanfaat bagi orang lain dan sekitar, mengapa tidak, Kawan Puan?

Semoga kisahnya di atas memberimu inspirasi untuk terus meraih mimpi, ya.

Baca Juga: Sosok Sofia WD, Bintang Film Pengkhianatan G30S/PKI yang Seorang Agen Intelijen

(*)

Sumber: Mkri.id
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru