Tulisan ini merupakan pandangan pribadi dari penulis.
Perempuan (Melawan?) Penuaan
Satu lagi isu perempuan yang disebut oleh Michelle Yeoh dalam perayaan kemenangannya adalah tentang penuaan.
Meski terjadi secara natural dan pasti terjadi pada siapapun, penuaan kerap menjadi momok menakutkan bagi perempuan.
Media mainstream juga penyebaran konten-konten di dunia maya mengglorifikasi tubuh perempuan dengan standar kecantikan tertentu yang terkadang mustahil untuk dimiliki.
Algoritma media sosial sering menampilkan bentuk tubuh perempuan yang dianggap ideal.
Baca Juga: Bias Algoritma dan Peminggiran Perempuan dari Arena Teknologi
Tak luput banyak dari para pengguna internet perempuan yang terobsesi untuk memiliki body goals atau tampilan fisik tertentu demi menuai banyak komentar positif dan ribuan likes dari sesama pengguna media sosial lainnya.
Visualisasi di media merupakan hal yang paling diagungkan, sehingga banyak perempuan yang berusaha menutupi ketidaksempurnaan tubuhnya agar bisa menjadi likeable.
Perangkat digital telah memfasilitasi usaha tersebut dengan keberadaan filter fotografi.
Mereka yang memiliki sumber daya finansial mumpuni dapat melenyapkan ketidaksempurnaan tubuh melalui operasi, implan, suntik hormon, dan lainnya agar terus terlihat muda dan memukau.
Peran Evelyn dalam Everything Everywhere All At Once menyentak audiens bahwa kita tak harus melawan penuaan dan menjadi sempurna untuk bisa menjadi pahlawan.
Fakta bahwa Yeoh pun sudah berusia 60 tahun menunjukkan bahwa di usia yang sudah paruh baya, dia mampu berperan sebagai superhero tangguh.
Di usianya tersebut, dia mampu berdiri sejajar dengan superhero muda lainnya dalam semesta besutan Marvel atau DC yang jauh lebih muda dan terlihat lebih atraktif.
Tentu saja, Kawan Puan, merawat diri itu perlu.
Tak salah memakai krim yang dapat mengurangi kerutan wajah, atau membuat kulit menjadi kenyal.
Sebab merawat diri adalah salah satu wujud self-love dan upaya untuk memberikan penghargaan kepada diri.
Namun segala kemudaan dan kesempurnaan itu tak layak menjadi obsesi, Kawan Puan.
Masih begitu banyak ambisi dan pencapaian yang bisa dan harus kita raih selain memperbaiki tampilan fisik. (*)