Erotomania bisa dimulai secara tiba-tiba dan gejalanya bisa berlangsung lama.
"Objek" orang yang mengalami erotomania biasanya adalah mereka yang lebih tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi, atau mereka yang jarang maupun tidak pernah berkomunikasi dengannya sama sekali.
Kondisi delusi erotomania kerap dikaitkan dengan gangguan kejiwaan lainnya, tetapi bisa juga terjadi dengan sendirinya.
Penyebab Erotomania
Erotomania dapat dipicu oleh berbagai hal terkait gangguan kejiwaan seperti skizofrenia hingga depresi mayor dengan ciri psikotik dan gangguan bipolar.
Terdapat sebuah studi yang menunjukkan bahwa salah satu penyebab seseorang mengalami erotomania adalah media sosial.
Berjejaring di media sosial bisa memperburuk atau memicu keyakinan delusi cinta yang dialami.
Ini karena media sosial menghilangkan batas antara orang yang tidak dikenal, sehingga aktivitasnya dapat dengan mudah diamati dan dikuntit oleh orang lain.
Selain itu, media sosial juga merupakan sarana di mana privasi berkurang dan membuat orang lain bebas mengambil informasi dari sebuah akun sesuka hati.
Baca Juga: Mengenal Autofobia, Apa Bedanya dengan Kesepian? Ini Penyabab dan Gejalanya