Parapuan.co - Para ibu, baik yang bekerja maupun sebagai ibu rumah tangga, mungkin akan mempunyai beban yang berbeda.
Akan tetapi keduanya sama-sama menanggung beban pekerjaan rumah tangga yang bisa sangat melelahkan secara mental.
Bahkan di dalam rumah tangga dengan pasangan suami istri yang bekerja sama untuk urusan domestik pun, seorang ibu tetap lebih rentan mengalami kelelahan mental.
Istilah kelelahan yang dirasakan ibu tersebut dinamakan mental load atau beban mental. Apa itu?
Ketahui apa itu mental load alias beban yang tak terlihat di pundak ibu seperti mengutip dari Mind Body Green berikut ini!
Beban Mental Seorang Ibu
Beban mental adalah istilah untuk pekerjaan yang tidak terlihat ada di pundak ibu karena bukan merupakan tugas-tugas fisik.
Mental load merujuk pada pikiran ibu yang sering kali harus mengawasi atau memikirkan tugas-tugas rumah tangga bisa berjalan.
Ibu dianggap menjadi orang yang bertanggung jawab membuat daftar tugas, mengingatnya, menyelesaikannya, hingga memastikan pekerjaan yang dilakukan anggota keluarga terselesaikan dengan baik.
Baca Juga: Perjanjian Pranikah Bisa Dicabut atau Dibatalkan? Begini Penjelasannya
Menurut Lucia Ciciolla, Ph.D, psikolog di Oklahoma State University, beban mental merupakan pekerjaan yang sangat melelahkan lantaran tidak terlihat secara fisik.
Beban yang sering kali tidak dianggap ada oleh orang lain ini ternyata cukup menyedot waktu dan tenaga perempuan, lho.
"Meskipun mungkin secara fisik melakukan lebih sedikit cucian, perempuan menyadari bahwa mereka terus memegang tanggung jawab untuk memastikannya selesai," ungkap Lucia.
"Memastikan deterjen tidak habis, semua pakaian kotor masuk ke tempat cuci, selalu ada handuk bersih, dan sebagainya," imbuhnya.
Lucia menambahkan, banyak perempuan yang mengaku bahwa mereka masih menanggung beban mental rumah tangga sekalipun sudah mendapat bantuan.
Senada dengan itu, laporan dari organisasi nirlaba Bright Horison juga menemukan 72 persen ibu yang bekerja merasa mereka harus tetap mengikuti jadwal anak-anak.
Sebanyak 52 persen menghadapi kelelahan akibat tanggung jawab yang diembannya tersebut.
Beban mental ini sangat rentan membuat seorang ibu stres dan terkuras energinya.
Oleh karenanya, tidak heran jika ibu rumah tangga lebih cepat lelah walau kesibukannya di rumah terlihat tidak terlalu banyak.
Baca Juga: Peringati Hari Ibu, Kenali 5 Penyakit yang Lebih Rentan Dialami Perempuan
Dampak Mental Load pada Ibu
Beban mental yang dirasakan ibu, baik bekerja maupun ibu rumah tangga, mempunyai konsekuensi yang mirip.
Para ibu lebih rentan stres, lelah, dan kurang bahagia dibandingkan dengan para ayah.
Maka dari itu jangan lantas merasa perempuan galak ketika ia lebih banyak mengomel di rumah, karena ada beban mental yang harus mereka tanggung.
Konsekuensi beban mental terhadap ibu akan lebih besar kepada perempuan yang berkarier.
Ini karena mereka harus memikirkan pula mengenai pekerjaan dan kariernya.
Oleh sebab itu, banyak ibu bekerja yang berhenti dan meninggalkan pekerjaannya untuk fokus pada rumah tangga.
Barangkali, keputusan tersebut dapat membantunya sedikit mengurangi mental load yang dirasakan.
Bagaimana menurut Kawan Puan? Apakah kamu juga merasakan beban mental setelah jadi ibu?
Baca Juga: Ini Manfaat Memaafkan Kesalahan Diri Sendiri bagi Kesehatan Mental
(*)