Apa Itu Playing Victim? Saat Skandal Hwayoung dan T-ara Dibahas Lagi di Medsos

Arintha Widya - Sabtu, 13 Mei 2023
Apa itu playing victim? Skandal Ryu Hwayoung eks T-ara dibahas lagi.
Apa itu playing victim? Skandal Ryu Hwayoung eks T-ara dibahas lagi.

Parapuan.co - Kawan Puan yang penggemar Kpop era generasi kedua tentu sudah tidak asing dengan grup seperti SNSD, miss A, hingga T-ara.

Sekitar satu dekade silam, ketiga grup tersebut bisa dibilang cukup mendominasi industri musik Kpop.

Namun, salah satunya yang mencuri perhatian jagad Kpop adalah T-ara karena sempat tersebar isu terjadinya perundungan di grup tersebut.

Isu tersebut muncul setelah seorang member baru bernama Ryu Hwayoung masuk ke dalam grup T-ara.

Mengutip Tribunnews.com, pada 2012 tersiar kabar yang menyebut para anggota T-ara merundung Ryu Hwayoung.

Isu ini dibahas lagi di media sosial Twitter setelah belum lama ini ada akun yang mempertanyakan tentang salah satu skandal besar di dunia Kpop terkait T-ara.

Singkat cerita, dugaan perundungan itu membuat Hwayoung keluar dari grup dan T-ara mendapat banyak cibiran dari publik hingga popularitasnya merosot.

Setelah beberapa tahun berlalu, terkuak bahwa Hwayoung tidak benar-benar di-bully oleh Ham Eun Jung (leader T-ara) dan kawan-kawannya.

Ryu Hwayoung yang mengaku mengalami perundungan ternyata diduga sebagian penggemar KPop melakukan playing victim. Namun sebenarnya, apa itu playing victim?

Baca Juga: Ramai Kasus Perundungan, 3 Perilaku Orang Tua Ini Bisa Bikin Anak Jadi Pelaku Bully

Apa itu playing victim? Simak uraiannya sebagaimana dikutip dari Very Well Mind di bawah ini!

Pengertian Playing Victim

Playing victim atau bersikap seolah-olah menjadi korban merupakan istilah yang merujuk pada seseorang yang memiliki victim mentality.

Apa itu victim mentality? Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, victim mentality berarti seseorang punya mentalitas sebagai korban.

Istilah ini sebenarnya adalah pola pikir yang dimiliki seseorang yang meyakini dirinya sedang tertindas.

Orang yang mempunyai victim mentality umumnya memegang tiga keyakinan berikut:

1. Hal-hal buruk yang pernah terjadi di masa lalu akan terus terjadi pada dirinya.

2. Orang lain harus disalahkan atas kemalangan yang menimpanya.

3. Tidak ada gunanya mencoba melakukan perubahan karena hal itu tidak akan berhasil.

Baca Juga: Ini Alasan Orang Melakukan Victim Blaming pada Korban Pelecehan Seksual

Bagi orang yang memiliki mentalitas semacam ini, lebih mudah tenggelam dalam kenegatifan daripada menghilangkan pola pikirnya tersebut.

Bahkan, ada kemungkinan mereka memaksakan pola pikirnya kepada orang lain.

Pola pikir korban atau victim mentality ini sebagian besar berakar pada trauma dan rasa sakit.

Ketika seseorang mengalami situasi traumatis, ia akan merasa tidak berdaya saat bersama orang lain 

Ini membuat seseorang merasa rentan dan takut, yang pada akhirnya memilih untuk tidak bertanggung jawab atau menyalahkan orang lain.

Demikian pengertian playing victim atau victim mentality yang perlu Kawan Puan ketahui.

Pola pikir semacam ini mungkin tidak bisa hilang begitu saja, tetapi kamu bisa mengendalikan diri dalam merespons orang dengan victim mentality.

Mudah-mudahan informasi di atas memberikan wawasan pada Kawan Puan, ya.

Baca Juga: Catat! Ini 3 Cara Menghadapi Rekan Kerja yang Suka Playing Victim

(*)

Sumber: Very Well Mind
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Abadikan Momen Kebersamaan dengan Frame Photo Booth Keluarga Bobo