Kesalahan Pencarian Lowongan Kerja Menggunakan AI yang Perlu Dihindari

Citra Narada Putri - Sabtu, 1 Juli 2023
Kesalahan dalam melamar lowongan kerja menggunakan AI.
Kesalahan dalam melamar lowongan kerja menggunakan AI. (Poca Wander Stock/iStockphoto)

Parapuan.co - Seiring dengan berkembangnya teknologi dan hadirnya artificial intelligent (AI), semakin memudahkan kita dalam melamar lowongan kerja.  

Misalnya saja menggunakan AI untuk otomatisasi membuat resume hingga mengirimkan surat lamaran pada perusahaan yang membuka lowongan kerja. 

Kendati demikian Kawan Puan juga perlu waspada, pasalnya penggunaan AI yang tidak tepat juga bisa membuat proses melamar lowongan kerja bisa berujung gagal.

Karena bagaimanapun AI hanyalah sebuah alat yang tetap membutuhkan kontrol dari manusia, sehingga sebaiknya kita tidak sepenuhnya mengandalkan kecerdasan buatan ini  untuk mendapatkan pekerjaan.

Ini dia kesalahan penggunaan AI dalam proses pencarian kerja yang perlu Kawan Puan hindari, seperti melansir dari Forbes.

Menganggap Perekrut adalah Robot

Meskipun AI bisa sangat mempermudah dalam membantu menuliskan resume atau surat lamaran kerja, namun ingatlah bahwa surat tersebut akan dikirimkan ke orang sungguhan dan bukan mesin.

Sehingga, Kawan Puan tidak bisa mengandalkan AI seperti ChatGPT sepenuhnya untuk menuliskan resume-mu begitu saja.

Penting untuk tetap meninjau surat lamaran kerja atau resume-mu terlebih dahulu sebelum diberikan kepada kepada perekrut.

Baca Juga: Sambut Pemilu 2024, Segini Kuota Lowongan Kerja untuk Perempuan di Parlemen

Memang, menurut survey Fortune tahun 2023, sekitar 66 persen perusahaan besar dan 35 persen perusahaan kecil menggunakan ATS dalam proses seleksi resume para pelamar lowongan kerja.  

Maka, untuk mengatasi ini Kawan Puan perlu memastikan untuk menulis profil dan semua deskripsi mendetail untuk orang sungguhan.

Sambil juga memastikan kamu surat lamaran dan resume dengan kata kunci yang relevan agar lolos dari algoritma.

Mempercayai AI Sepenuhnya

Ada banyak alat yang bagus yang memungkinkanmu memasukkan informasi dasar dan latar belakang karier untuk menghasilkan resume yang baik. 

Meskipun ini bisa sangat membantu dan tentunya berguna jika kita tidak punya waktu untuk mengutak-atik pemformatan, Kawan Puan tidak boleh mengandalkan alat ini begitu saja.

Setelah resume atau surat lamaran dibuat, pastikan kamu memeriksa dan mengoreksi dengan cermat dan memeriksa setiap aspek.

Kamu mungkin perlu membuat beberapa perubahan untuk menghilangkan pengulangan atau membuatnya lebih menarik.

Jadi, tentu saja, manfaatkan alat ini, tetapi selalu periksa hasilnya sebelum mengirimkannya kepada perekrut.

Baca Juga: Lowongan Kerja Penerjemah Bahasa Korea dan Ahli Digital di Kemenpan RB

Hanya Mengandalkan Algoritma dan Mesin

Hal lain yang sangat penting untuk diingat adalah Kawan puan juga harus menghindari terlalu mengandalkan mesin, algoritma, dan job alerts.

Bukan berarti ketiga hal tersebut tidak membantu proses mencari lowongan kerja.

Hanya saja jika kamu cuman mengandalkan ini, maka Kawan Puan justru akan kehilangan peluang besar lainnya.

Jadi, selain menggunakan AI untuk merekomendasikan posisi terkait, pastikan kamu juga mendedikasikan waktu setiap minggu untuk secara aktif mencari lowongan kerja, jaringan, dan menjangkau profesional lainnya.

Karena kamu mungkin tidak pernah tahu dari mana peluang kerja baru berikutnya akan datang dari mana dan siapa.

Maka dengan menghindari lima kesalahan AI ini, Kawan Puan dapat memanfaatkan alat pencarian kerja secara maksimal.

Sekaligus juga meningkatkan peluang untuk menemukan peran yang sempurna dan mencapai tujuan kariermu.

Tetap semangat yah Kawan Puan dalam mencari lowongan kerja terbaik!

(*) 

Baca Juga: Bolehkah Pakai AI untuk Membuat Resume dalam Melamar Lowongan Kerja?

 

Sumber: Forbes
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat