Jika ada pola tertentu yang memicu tantrum anak, cobalah untuk membatasi agar mereka tidak "terpapar" situasi tersebut.
Misalnya, jika anak sering tantrum di toko mainan, lebih baik menghindari toko mainan untuk sementara waktu atau menjelaskan batasan sebelum ke sana.
6. Buat Rutinitas yang Konsisten
Anak-anak membutuhkan rutinitas yang konsisten untuk merasa aman, entah itu untuk tidur, makan, bahkan bermain.
Ketika anak tahu apa yang sebaiknya dilakukan, mereka cenderung lebih tenang dan terhindar dari tantrum.
7. Ajarkan Keterampilan Komunikasi yang Efektif
Tantrum sering terjadi karena anak tidak mampu mengungkapkan keinginan atau kekecewaan mereka dengan kata-kata.
Ajari mereka keterampilan komunikasi, seperti menggunakan kalimat yang jelas, meminta dengan sopan, atau meminta bantuan ketika mereka kesulitan.
Hal ini akan membantu mengurangi frustrasi dan mencegah tantrum. Mudah-mudahan berguna, ya.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Kolik pada Bayi dan Bedanya dengan Tantrum
(*)
*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).