Menerima dan berdamai dengan duka bukanlah sebuah hal yang mudah, butuh waktu bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup bagi orang lain.
Di film ini, cara berbeda yang dilakukan oleh orang-orang dalam menerima dan berdamai dengan dukanya sangat berbeda.
Ibu Dita yang berduka karena kehilangan sosok suami, terlihat lebih ikhlas dan menerima suaminya telah tiada dan melanjutkan hidup. Meski begitu bukan berarti ia melupakan.
Di sisi lain, Dita terlihat belum sepenuhnya menerima kematian ayahnya. Ia bahkan tak pernah mau mengunjungi makam ayahnya.
Begitu pun ketika pacarnya meninggal, Dita enggan turun dari mobil untuk melihat proses pemakaman. Ia belum rela sosok tersebut pergi dari hidupnya.
Mereka punya cara berbeda untuk menghadapi kehilangan sosok terkasih dalam hidupnya.
Usung Teknologi Canggih Menggunakan AI
Salah satu daya tarik film Ketika Berhenti di Sini adalah adanya kacamata dengan teknologi AI yang memungkinkan seseorang berkomunikasi dan melihat sosok yang telah tiada.
Riddle terakhir yang ditinggalkan oleh Edison untuk Dita ternyata mengarahkan pada kacamata yang bisa membuat perempuan itu melihat lagi sang kekasih.
Tak dapat dimungkiri bahwa kacamata berteknologi AI ini membantu Dita dalam mengikhlaskan dan menerima kepergian Edison.
Sosok Edison yang hadir dalam bentuk AI di kacamata canggih itu membantu Dita untuk berdamai dengan rasa kehilangan yang ia alami, begitu pun dengan merelakan kekasihnya pergi untuk kemudian dirinya melanjutkan kehidupan.
Menonton film ini, Kawan Puan akan diajak untuk menerima rasa duka yang ada dalam diri ketika seseorang yang kamu cintai pergi. Rasa duka itu ada dan nyata, sehingga temukan caramu untuk menerima dan berdamai dengannya.
Film Ketika Berhenti di Sini sudah bisa kamu tonton di bioskop mulai 27 Juli 2023.
Baca Juga: 5 Film Indonesia Tayang Juli 2023 di Bioskop, Ada Ketika Berhenti di Sini
(*)