5 Fakta Hari Raya Galungan di Bali, Jika Dihentikan Bisa Bawa Musibah

Anna Maria Anggita - Rabu, 2 Agustus 2023
Fakta menarik dari Hari Raya Galungan
Fakta menarik dari Hari Raya Galungan Bicho_raro

Sejak 822 Masehi, Hari Raya Galungan telah dirayakan selama tiga abad lamanya.

Akan tetapi peringatan Hari Raya Galungan pernah dihentikan pada 1103 Saka di bawah pemerintahan Raja Sri Ekajaya.

Konon katanya, musibah datang saat perayaan Galungan ditiadakan.

Akhirnya pada 1126 Saka, perayaan Galungan pun kembali dilaksanakan pada masa pemerintahan Raja Sri Jayakasunu.

Di mana perayaan Galungan diadakan kembali setelah Raja Sri Jayakasunu melakukan tapa brata dan semedi di Bali.

Ketika bertapa, Raja Sri Jayakasunu mendapat pesan bahwa musibah terjadi akibat umat Hindu tidak menggelar perayaan Galungan.

Dari sejak itu, perayaan Galungan pun kembali diadakan hingga saat ini.

5. Umat Hindu Memasak Penjor

 Saat Hari Raya Galungan, umat Hindu memasang penjor sebagai simbol kemenangan dan kemakmuran sertu wujud syukur juga persembahan kepada bhatara.

Penjor sendiri merupakan simbol gunung yang dianggap suci tempat Sang Hyang Widi dan simbol kekuatan Sang Hyang Brahma.

Itu dia lima fakta menarik tentang Galungan. Unik banget ya, Kawan Puan!

Baca Juga: Sering Hujan di Bali, Ini Rekomendasi Wisata yang Cocok Dikunjungi

(*)

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru