Parapuan.co - Kabar mengenai perempuan 17 tahun dengan kondisi hamil dan mengidap sifilis sedang viral di TikTok.
Informasi tersebut diungkapkan oleh video viral di TikTok dari akun @dokteramiraobgyn.
"Sifilis itu kan penyakit menular seksual, asalnya dari mana, dari treponema pallidum," ungkap dr. Amira melalui videonya di akun @dokteramiraobgyn yang viral di TikTok.
Menurut dr. Amira, penularan bakteri treponem pallidum berasal dari hubungan seksual.
@dokteramiraobgyn Hubungan intim sejak SMP #dokterobgynpedalaaman#papua#fyp ♬ suara asli - dr.Amira,SpOG
Berkaca dari kondisi tersebut, dilansir dari American Pregnancy, sifilis selama kehamilan memang serius.
Lantas, apakah sifilis selama kehamilan berdampak pada kandunganan?
Sifilis bisa berdampak pada anak, jika tipenya adalah sifilis kongenital.
Sifilis kongenital terjadi akibat transmisi transplasenta bakteri ke bayi (bakteri dapat melewati plasenta).
Penularan dapat terjadi pada setiap tahap kehamilan dan dapat mengakibatkan kematian janin, atau masalah banyak organ.
Baca Juga: Kenali Gejala Sifilis, Penyakit Menular Seksual yang Viral di TikTok
Kondisi ini juga dapat memengaruhi telinga, mata, hati, sumsum tulang, kulit, tulang, dan jantung janin.
Selain itu sifilis juga meningkatkan kemungkinan kehamilan lahir mati.
Jika janin bertahan hingga lahir, risikonya meliputi kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, infeksi sifilis kongenital, atau kematian neonatal.
Sifilis kongenital terjadi karena ibu melahirkan secara pervaginam.
Akan tetapi, jika seorang perempuan menderita sifilis ada tindakan pencegahan teretentu selama kehamilan.
Dengan begitu, risiko penularan sifilis ke bayi pun bisa berkurang.
Sebenarnya, jika ibu hamil sudah terkonfirmasi mengidap sifilis dam dirawat secara teratur, hal ini dapat mengurangi kemungkinan sifilis kongenital.
Tapi jika Kawan Puan ingin mengambil tindakan pencegahan lain untuk meningkatkan kesehatanmu dan bayi maka hal yang bisa dilakukan antara lain:
Baca Juga: Kenali Penyebab Sifilis dalam Kehamilan yang Viral di TikTok
- Pastikan dokter kandungan mengetahui bahwa ibu mengalami sifilis.
- Dapatkan perawatan prenatal dengan cepat.
- Dapatkan pemeriksaan rutin dan sonogram karena dianggap sangat penting untuk mengidentifikasi sifilis pada bayi.
Dengan perawatan prenatal yang baik, kemungkinan bayi tertular sifilis sangat rendah.
Meski begitu, sangat dianjurkan ibu yang terinfeksi sifilis memeriksakan bayinya secara teratur sampai hasil tes negatif.
Pengobatan Sifilis Selama Kehamilan
Beruntungnya, sifilis itu mudah diobati dengan antibiotik, pastinya sesuai dengan anjuran dokter.
Perawatan yang disarankan oleh dokter pun akan menghilangkan infeksi dari tubuh.
Penting untuk mendapatkan pengobatan segera, sebab jika tidak diobati selama kehamilan tingkat infeksi janin pun bisa meningkat.
Bagi bayi yang bertahan hidup namun terinfeksi, biasanya gejala akan muncul selama dua tahu pertama.
Jika dikenali sejak dini maka sifilis bisa diobati dengan menggunakan antiobiotik oleh dokter.
Baca Juga: Sifilis Kongentinal, Sifilis yang Ditularkan dari Ibu Hamil ke Bayi
(*)