"Nah, minimal mereka mengenal isunya apa, kebutuhannya apa, nanti, misalnya kelompok-kelompok perempuan, yang berada di tengah-tengah itu yang menjembatani antara anggaplah basis ya dengan kemudian kebijakan," lanjutnya.
August juga menegaskan bahwa pemilu 2024 bisa jadi momen tepat untuk para perempuan bisa menentukan perubahan untuk Indonesia di masa depan.
Perempuan adalah kelompok yang akan sangat terdampak pada hasil pemilu 2024, di mana pemimpin nantinya menentukan kebijakan terkait upah kerja, cuti, dan lain-lain.
"Karena pemilu nanti akan menghasilkan para pemimpin, para pengambil kebijakan yang akan membentuk suiatu produk berupa undang-undang dan itu pasti semua berdampak ke semua biaya," jelas August Mellaz.
"Misalnya upah, cuti, kemudian skema-skema jaminan sosial, kesehatan, sebenarnya ke sana," lanjutnya.
Oleh karena itu, Kawan Puan bisa terlibat aktif dalam mengenali para calon pemimpin, melihat visi misi yang mereka bawa, dan fokus apa yang akan jadi program kerja mereka sebagai pemimpin di masa depan.
August menekankan untuk para perempuan memilih menggunakan hak pilihnya agar aspirasi yang selama ini disampaikan oleh perempuan bisa terwujud dan terealisasi.
"Dan itulah yang kemudian menjadi dasar mengapa teman-teman perempuan, ya selain dia punya hak pilih, gunakan hak pilih itu termasuk nanti mungkin lebih aktif bahkan dibanding yang lain untuk misalnya melihat profil dari visi misi programnya partai politik calon legislatif calon presiden wakil presiden apa saja nanti," tambahnya.
"Misalnya kalau kita punya isu stunting kesehatan yang mungkin untuk ibu dan anak, segala macam itu kan, harus terealisasi dalam kontes kebijakan nasional," pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Ini yang Perlu Perempuan Tahu tentang Safari Politik
(*)