Parapuan.co - Kawan Puan, pemilihan umum (pemilu) 2024 sebentar lagi akan diselenggarakan.
Pemilu 2024 tepatnya akan diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024.
Sebagai perempuan memilih, Kawan Puan punya hak penuh dalam memberikan suara.
Kawan Puan sebagai perempuan memilih pun punya kuasa dalam menentukan masa depan Indonesia.
Isu-isu yang terkait dengan perempuan, bisa Kawan Puan utarakan dan wujudkan dalam pilihan di pemilu 2024.
Contohnya, Kawan Puan memilih pemimpin yang memang visi misinya akan menguntungkan perempuan.
Kawan Puan bisa memilih pemimpin yang bisa mengatasi masalah terkait isu perempuan yang selama ini dekat dengan kehidupan.
Suara perempuan amat dibutuhkan dalam pemilu 2024, karena perempuan yang punya pengalaman dengan isu-isu yang memang dekat dengan perempuan sehari-hari.
Di mana isu-isu terkait perempuan itu tidak dialami atau dirasakan oleh laki-laki.
Baca Juga: Pentingnya Perempuan Memilih di Pemilu 2024, Bisa Menentukan Kesejahteraan Upah
Alhasil, perempuan yang punya pengalaman intim dengan isu terkait perempuan, bisa menentukan pemimpin yang memang visi misinya fokus pada masalah tersebut.
Suara perempuan memilih di setiap daerah pada saat pemilu 2024 amat dibutuhkan karena isu atau masalah di tiap daerah di Indonesia sudah pasti berbeda.
"Misalnya begini, kita ini banyak problem di daerah-daerah, misalnya urusan kesehatan ibu anak. Ini fakta. Problem-nya gini, siapa yang akan menyampaikan aspirasi itu dan dari mana aspirasi itu keluar," ungkap August Mellaz, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) dalam Podcast Cerita Parapuan.
Perempuan memilih bisa terlibat aktif dalam pemilu 2024, dalam hal memilih pemimpin yang diyakini bisa mengatasi masalah terkait isu perempuan di daerahnya.
Pengalaman perempuan terkait isu-isu yang terjadi atau dialami sendiri, akan membantu mewujudkan masa depan Indonesia yang harapannya akan lebih baik dan menguntungkan perempuan.
Jika Kawan Puan sebagai perempuan ingin pemimpin yang pro terhadap perempuan, serta peduli dengan isu-isu terkait perempuan yang selama ini dirasakan, maka memang sebaiknya hal tersebut diwujudkan dalam bentuk pilihan di pemilu 2024.
Pasalnya, perempuan lah yang tahu masalah dihadapi sehari-hari, dan hendaknya tahu pemimpin yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
"Yang punya pengalaman intim terhadap masalah itu ya perempuan sendiri, yang normalnya begitu," ungkap August Mellaz.
August Mellaz juga menyarankan pada perempuan untuk mengetahui visi misi para calon pemimpin sehingga bisa menentukan dan memilih pemimpin tepat untuk masa depan.
Baca Juga: Tak Cuma Pemilih, Ini Bentuk-Bentuk Keterlibatan Perempuan di Pemilu 2024
"Nah, minimal mereka mengenal isunya apa, kebutuhannya apa, nanti, misalnya kelompok-kelompok perempuan, yang berada di tengah-tengah itu yang menjembatani antara anggaplah basis ya dengan kemudian kebijakan," lanjutnya.
August juga menegaskan bahwa pemilu 2024 bisa jadi momen tepat untuk para perempuan bisa menentukan perubahan untuk Indonesia di masa depan.
Perempuan adalah kelompok yang akan sangat terdampak pada hasil pemilu 2024, di mana pemimpin nantinya menentukan kebijakan terkait upah kerja, cuti, dan lain-lain.
"Karena pemilu nanti akan menghasilkan para pemimpin, para pengambil kebijakan yang akan membentuk suiatu produk berupa undang-undang dan itu pasti semua berdampak ke semua biaya," jelas August Mellaz.
"Misalnya upah, cuti, kemudian skema-skema jaminan sosial, kesehatan, sebenarnya ke sana," lanjutnya.
Oleh karena itu, Kawan Puan bisa terlibat aktif dalam mengenali para calon pemimpin, melihat visi misi yang mereka bawa, dan fokus apa yang akan jadi program kerja mereka sebagai pemimpin di masa depan.
August menekankan untuk para perempuan memilih menggunakan hak pilihnya agar aspirasi yang selama ini disampaikan oleh perempuan bisa terwujud dan terealisasi.
"Dan itulah yang kemudian menjadi dasar mengapa teman-teman perempuan, ya selain dia punya hak pilih, gunakan hak pilih itu termasuk nanti mungkin lebih aktif bahkan dibanding yang lain untuk misalnya melihat profil dari visi misi programnya partai politik calon legislatif calon presiden wakil presiden apa saja nanti," tambahnya.
"Misalnya kalau kita punya isu stunting kesehatan yang mungkin untuk ibu dan anak, segala macam itu kan, harus terealisasi dalam kontes kebijakan nasional," pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Ini yang Perlu Perempuan Tahu tentang Safari Politik
(*)