Parapuan.co - Hesti Widyo Asih adalah salah seorang sosok perempuan Srikandi untuk Negeri yang melalui bisnisnya turut memberdayakan perempuan lain.
Hesti Widyo Asih adalah Srikandi untuk Negeri yang memberdayakan perempuan untuk membantunya menjalankan bisnis cokelat rumahan.
Melalui bisnis cokelat rumahan yang diinisiasinya, Hesti Widyo Asih mempekerjakan perempuan sebagai pegawainya untuk membantunya produksi hingga jualan.
"Perempuan semua, karena memang saya concern-nya ke perempuan, dan usaha ini masih di rumah kan, jadi saya lebih nyaman kalau kerjanya sama perempuan, kan" ucap Hesti saat ditemui PARAPUAN di Jakarta, Selasa, (15/8/2023).
Berdayakan Perempuan Lewat Bisnis Cokelat
Bisnis cokelat milik Hesti Widyo Asih ini bernama HeiChoko yang ia mulai rintis sejak tahun 2009.
HeiChoko usaha cokelat milik Hesti ini dibuat secara handmade dan homemade karena ia kerjakan sendiri di rumah bersama dengan tiga orang karyawan perempuannya.
Bisnis cokelat ini jadi semakin istimewa karena menggaungkan pemberdayaan perempuan sekitar.
Dalam memilih pegawai perempuan untuk membantunya produksi, Hesti mengaku tak banyak syarat yang ia minta.
Baca Juga: Sri Wigatiningsih, Srikandi untuk Negeri Asal Tulungagung yang Berdayakan Perempuan secara Finansial
"Salah satu syarat bergabungnya mereka itu mau belajar dan bertumbuh, jadi kita bersama-sama, bareng-bareng," ungkapnya.
Perempuan asal Tangerang Selatan yang berusia hampir 50 tahun ini bahkan mengungkapkan kalau pegawai perempuannya tak harus yang sudah ahli dan andal dalam mengelola cokelat.
Ia sendirilah yang mengajarkan cara mengolah cokelat, produk utama jualan UMKM HeiChoko.
"Awal bergabung belum punya kemampuan (mengolah cokelat), tapi diajari, semua berawal dari diajari, apa yang sudah saya lakukan saya transferkan ilmunya ke mereka," ceritanya.
Mengawali dan merintis UMKM cokelat, Hesti ternyata sudah mengurus legalitas, sertifikat halal, hingga mendaftarkan nama merek HeiChoko ke HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual).
Hesti menceritakan bahwa ia mengurus sendiri untuk masalah pendaftaran nama merek dan sertifikat halal. Namun untuk masalah legalitas, ia bersama dengan komunitas UMKM yang ia ikuti.
"HAKI saya datang sendiri ke Kementerian Perindustrian, saya datang ke sana. Bergabung dengan komunitas UMKM bareng-bareng mengurus legalitas," ceritanya.
Srikandi untuk Negeri yang Peduli Lingkungan
Hesti tak menampik bahwa dengan berkembangnya UMKM di Indonesia pada saat ini berkontribusi pada kenaikan jumlah sampah.
Baca Juga: Kisah Sukma Maharani, Srikandi untuk Negeri Berdayakan Perempuan Lewat Blooming Seven
"Saya suka mikir, semakin banyak UMKM akan semakin banyak sampah," ucapnya.
Oleh karena itu, bisnis UMKM HeiChoko yang digeluti oleh Hesti ini menggunakan kemasan multifungsi yang bahkan bisa dipakai setelah cokelat habis.
Sebagai contoh, Hesti memilih kemasan dengan frame foto yang bisa digunakan oleh konsumen hingga wadah yang bisa dipakai untuk celengan maupun tempat bumbu dapur.
Kemasan tersebut pun didesain sedemikian rupa, misalnya wadah kaleng yang dihias dengan gambar muka agar menarik bagi anak kecil, sehingga cocok dijadikan celengan.
Hesti pun sempat menceritakan bahwa kemasan cokelat dengan menggunakan frame foto tercetus saat dirinya mendapatkan frame untuk foto produk.
"Tercipta itu karena dapat fasilitas foto produk dari pemerintah kota, terus gimana caranya biar cakep di foto. Dibikin di rumah dengan kertas kado seadanya di rumah, terus jadilah kemasan frame foto multifungsi," kenang Hesti.
Upaya yang dilakukan oleh Hesti sang Srikandi untuk Negeri dengan menggunakan kemasan multifungsi pada produknya itu adalah untuk mengurangi sampah dari produk yang dijual.
"Kita mungkin tidak berkontribusi besar ya, tapi dengan kontribusi yang sedikit ini bisa menginspirasi pemilik usaha lain," pungkasnya.
Baca Juga: Eliza Agustina, Srikandi untuk Negeri yang Ajak Perempuan Berdaya Lewat Kelas Merajut Gratis
(*)