Kamu akan minum cairan yang mengandung laktosa.
Sampel darah lebih banyak akan diambil pada interval waktu tertentu, biasanya 30 menit, satu jam, dan dua jam.
Nama lainnya adalah tes napas hidrogen, tes toleransi laktosa oral, tes serum toleransi laktosa, tes intoleransi laktosa
Kapan Harus Melakukan Tes?
Kamu mungkin memerlukan tes ini jika memiliki gejala intoleransi laktosa. Gejala biasanya terjadi dalam waktu setengah jam hingga dua jam setelah makan atau minum produk susu. Gejala tersebut termasuk:
- Diare
- Sakit perut
- Kembung
- Gas
- Mual
Persiapkan Tes Toleransi Laktosa
Untuk mempersiapkan kedua jenis tes tersebut, kamu perlu:
- Puasa (tidak makan atau minum) selama delapan sampai 12 jam sebelum ujian.
- Berhenti minum antibiotik selama dua hingga empat minggu sebelum tes.
- Tidak merokok atau berolahraga berat sehari sebelum ujian.
- Jika kamu menjalani tes pernapasan, kamu mungkin perlu menyikat gigi atau berkumur sesaat sebelum tes.
Risiko Tes Laktosa Intoleran
Jika kamu tidak toleran terhadap laktosa, kamu mungkin akan merasakan kram atau kembung setelah mengonsumsi minuman laktosa.
Tidak ada risiko lain dari menjalani tes napas hidrogen.
Risiko melakukan tes darah sangat kecil. Mungkin ada sedikit rasa sakit atau memar di tempat jarum dimasukkan, namun sebagian besar gejala hilang dengan cepat.
Intoleransi laktosa tidak sama dengan alergi terhadap susu atau produk susu. Alergi adalah respons sistem kekebalan dan dapat menyebabkan gejala yang parah.
Meskipun intoleransi laktosa tidak menyebabkan komplikasi serius, namun dapat menyebabkan gejala yang tidak nyaman dan tidak menyenangkan. Menyesuaikan pola makan dapat membantumu menghindari ketidaknyamanan ini.
Baca Juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu
(*)