Belajar Pentingnya Deteksi Dini Kanker Tiroid Lewat Seminar Merdeka dari Kanker Tiroid

Linda Fitria - Jumat, 25 Agustus 2023
Seminar Merdeka dari Kanker Tiroid
Seminar Merdeka dari Kanker Tiroid PITA TOSCA - PINASTI AWAM 2023

Parapuan.co - Pengurus Besar Indonesian Thyroid Association (PP InaTA) melalui InaTA Jakarta Raya mengadakan talkshow dan seminar awam dalam rangkaian acara 3rd Pertemuan Ilmiah.

Dalam menyelenggarakan acara tersebut, PP InaTA berkolaborasi dengan Komunitas Pita Tosca bersama dengan Inspirasien Srikandi Indonesia dan PT Merck, Tbk.

Acara ini digelas sekaligus untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia dan International Thyroid Cancer Awareness Month 2023.

Bertajuk Pertemuan Ilmiah Nasional Tiroid Indonesia 2023 (PINASTI), acara ini digelar pada tanggal 18-20 Agustus 2023 yang diselenggarakan di Jakarta.

Seminar awam yang dihadiri hingga lebih dari 150 peserta ini digelar untuk meningkatkan kesadaran publik tentang kanker tiroid agar publik tidak terlambat untuk melakukan penangan medis.

Acara ini terselenggara di Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Acara yang dimoderatori oleh dr. L. Aswin Pramono, M.Epid, Sp.PD-KEMD, turut mengundang narasumber terbaik di bidang kesehatan tiroid yaitu:

  1. Dr. dr. Diani Kartini, SpB.Subsp.Onk(K)
  2. dr. Alvita Dewi Siswoyo, Sp.KN(K), M.Kes., FANMB
  3. dr. Dicky L. Tahapary , Sp.PD-KEMD, Ph.D., FINASIM

Selain narasumber terbaik yang dihadirkan, pada acara ini juga turut hadir Ketua PP INATA, Dr. dr. Tjokorda Gde Dalem Pemayun, Sp.PD-KEMD, FINASIM sebagai dukungan terhadap masyarakat dan pasien pejuang kanker tiroid.

Selain talkshow ilmiah dilakukan pula sharing session bersama Founder Komunitas Pejuang Tiroid Pita Tosca Indonesia, Ibu Astriani Dwi Aryaningtyas, S.Psi., M.A yang sangat memotivasi pasien kanker tiroid untuk dapat mendeteksi gangguan tiroid sejak dini agar pengobatan kanker tiroid menjadi lebih mudah untuk ditangani.

Baca Juga: Waspadai Gejala Kanker Tiroid, Perempuan 3 Kali Lebih Berisiko

Menurut Globocan tahun 2020, kanker tiroid menempati urutan ke-12 dengan kasus kanker terbanyak yaitu mencapai 13.114 kasus.

Kasus kanker tiroid ini 2-3 kali lebih berisiko terjadi pada pasien perempuan dibandingkan pria.

Ibu Astriani menceritakan bahwa lebih dari 3.500 orang anggota komunitas yang tersebar di Indonesia didominasi oleh perempuan sering mengalami ketidakstabilan kondisi psikologis yang cepat sekali akibat penyakit tiroid.

Pada kesempatan ini Dr. dr. Tjokorda Gde Dalem Pemayun, Sp.PD-KEMD, FINASIM, menyampaikan bahwa ibu hamil harus mewaspadai adanya penyakit tiroid pada masa kehamilan, “Apakah ibu hamil akan menurunkan penyakit tiroid? Iya, 25% ibu hamil dapat menurunkan penyakit pada bayinya."

"Namun tidak perlu takut hamil, jadi sebelum hamil skrining. Jika belum hamil, dapat dideteksi dan di treatment terlebih dulu. Jadi betapa pentingnya preparing your pregnant, dan jangan takut karena terdapat skrining tiroid pada risiko tinggi penyakit tiroid”, kata ketua PP INATA

Menurut dr. Alvita Dewi Siswoyo, Sp.KN(K), M.Kes., FANMB, “Dari literatur bilang kalau terdapat kelompok risiko kanker tiroid yaitu, low risk, intermediate risk dan high risk atau disebut dengan risiko kekambuhan."

"Pada golongan kanker tiroid intermediate risk dan high risk diharuskan mendapat terapi ablasi, tapi pada golongan low risk perlu beberapa pertimbangan khusus dari dokternya mengapa tidak memerlukan terapi ablasi.”

Selain itu menurut Dr. dr. Diani Kartini, SpB.Subsp.Onk(K) juga menyampaikan “Jika efek samping suara serak pasca operasi tiroid memang bervariasi pada setiap pasien tergantung seberapa sulitnya proses operasinya."

"Suara dapat pulih dan berangsur membaik dalam waktu sekitar 1-2 bulan. Namun memang jika jaringan kanker tiroid sudah lengket, suara yang serak bisa berlangsung permanen.”

Baca Juga: Viral di TikTok Hari Tiroid Sedunia, Ini Jenis Penyakit Tiroid yang Patut Diwaspadai

Menurut dr. Dicky L. Tahapary, Sp.PD-KEMD, Ph.D., FINASIM, “Pada pasien kanker tiroid pemantauannya berbeda-beda pada masing-masing orang berbeda, kalau resikonya rendah mungkin targetnya cukup observasi setiap tahun."

"Tapi ada juga yang berlanjut pada tahap kanker refraktori sampai perlu terapi lanjutan lainnya. Jadi masing-masing pasien berada pada tahap yang berbeda-beda.”

Kegiatan Seminar Edukasi Kesehatan Tiroid untuk Awam juga disertai dengan pemeriksaan thyroid stimulating hormone (TSH) dan USG tiroid secara gratis untuk seluruh peserta.

Pada sesi acara juga diberikan relaksasi psikologi dengan cara pengaturan napas agar peserta yang terdiri dari 75% pejuang tiroid ini dapat tetap tenang dan membantu mengelola emosi diri.

Kegiatan ini juga didukung oleh pendukung acara dan media partners diantaranya adalah Pita Tosca Indonesia, PP Inata, Inspirasien Indonesia, Wondfo Indonesia, PT. Merck Tbk, Parapuan, dan Tabloid Nova.

Semoga acara ini membawa pemahaman tentang pentingnya #PeriksaLeherAnda sebagai tahap deteksi dini kesehatan tiroid.

Serta bisa jadi update terkini di bidang kesehatan tiroid agar setiap dokter yang berbeda dapat memiliki penanganan yang sama untuk pasien di seluruh Indonesia agar tetap #TenangJadiPasien.

Baca Juga: Indra Bruggman Idap Hipertiroidisme, Kenali Gejala yang Muncul

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat