Parapuan.co - Isu terkait kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia masih menjadi perhatian khusus.
Kekerasan seksual memang bisa dialami oleh siapa pun namun perempuan lah yang lebih banyak menjadi korban.
Terkait kekerasan seksual pada perempuan, di luar sana masih banyak korban kekerasan seksual yang memilih bungkam dan enggan bersuara.
Ada alasan mengapa mereka memilih diam dari pada speakup, mulai dari rasa malu hingga takut disalahkan.
Padahal, hukum di Indonesia sudah memiliki pasal-pasal yang mengatur tentang kekerasan seksual.
Hal ini tercermin dalam UUD 1945 Pasal 28G dan Pasal 28I.
Ada pula UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang mengatur perihal hak warga negara untuk bebas dari kekerasan seksual.
Bicara tentang kekerasan seksual, baru-baru ini aktris Arawinda Kirana merilis film pendek Diam yang mengangkat isu tentang topik tersebut.
Sebelumnya, nama Arawinda Kirana dikenal publik setelah membintangi film Yuni dan Like & Share yang juga mengangkat isu tentang perempuan.
Baca Juga: Sinopsis Film Like & Share Karya Gina S Noer, Tayang di Bioskop 8 Desember 2022
Kali ini Arawinda Kirana bukan menjadi pemeran melainkan terjun langsung sebagai sutradara.
Kabar terkait film garapan Arawinda ini dibagikan secara langsung melalui akun Instagram pribadinya @arawindak.
Dalam kolom keterangan, Arawinda menuliskan jika film Diam menyinggung soal korban kekerasan seksual dan juga sistem hukum dalam negara, termasuk pasal-pasal karet.
"Sistem hukum negara dan pasal-pasal karet yang ada justru semakin merugikan manusia dengan membatasi kebebasan untuk berbicara," tulis Arawinda dalam keterangan.
Dituliskan pula dalam keterangan adanya pasal-pasal tersebut justru bukannya membantu korban, malah membatasi kebebasan berbicara.
Akhirnya, para penyintas kekerasan seksual ini pun terpaksa diam.
"Banyak penyintas yang terpaksa tenggelam, diam, dan apabila ingin berjuang harus sangat berhati-hati," katanya lagi.
Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Baca Juga: Mengenal Karakter Perempuan Sarah di Film Like & Share, Tayang di Bioskop Hari Ini
Usut punya usut, film Diam ini rupanya diambil dari pengalaman pribadi Arawinda Kirana.
Pada tahun 2022 lalu, Arawinda sempat mengalami kekerasan seksual.
"Film ini saya buat–dengan energi besar dan passion yang bersumber dari kejujuran–sebagai cerminan kasus kekerasan seksual yang saya alami pada tahun 2022," jelasnya dalam keterangan.
"Selama ini, kasus saya disamarkan oleh pelaku di bawah sebuah rangkaian cerita palsu yang direkayasa dan ditanam menggunakan kesenjangan uang dan dinamika kuasa," lanjutnya.
Kini setelah satu tahun berlalu, ia memberanikan diri untuk berbicara dan mengungkap kejadian ini melalui sebuah karya.
"Setelah 1 tahun, ini adalah momen pertama di mana saya akhirnya berani untuk berbicara dan mengungkapkan kebenaran mengenai kasus ini, melalui satu-satunya hal yang saya punya = karya saya," jelasnya lagi.
Tidak Dikomersilkan
Dibagian akhir, Arawinda Kirana menegaskan bahwa film pendek Diam ini tidak akan ditayangkan versi penuhnya.
Ia menyebut bahwa film Diam bukanlah sebuah komoditas yang ingin diperjual belikan untuk menghasilkan uang.
Film Diam sepenuhnya menjadi media untuk berekspresi dan bersuara.
View this post on Instagram
Baca Juga: Berkat Yuni, Arawinda Kirana Menang Silver Yusr Award di Red Sea International Film Festival
(*)