Cara Mengatasi Sibling Rivalry agar Anak-Anak Akur dengan Saudaranya

Arintha Widya - Kamis, 14 September 2023
Cara Mengatasi Sibling Rivalry agar Anak-Anak Akur dengan Saudaranya
Cara Mengatasi Sibling Rivalry agar Anak-Anak Akur dengan Saudaranya Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, sibling rivalry bisa dihadapi oleh siapa saja yang memiliki atau tinggal bersama saudara dalam satu keluarga.

Pertengkaran yang terjadi dalam sibling rivalry bisa berakhir, atau bahkan tetap berlanjut sampai anak-anak berusia dewasa.

Meski pertengkaran tidak berlangsung setiap hari, tetapi sibling rivalry tidak bisa dibiarkan begitu saja dan perlu diatasi.

Dengan demikian, akan tercipta harmoni di dalam keluarga dan kedekatan antara saudara-saudara yang sebelumnya tidak akur.

Lantas, bagaimana mengatasinya? Simak uraiannya di bawah ini sebagaimana dikutip dari Healthline!

Mengatasi Pertengkaran Anak-Anak

Organisasi Nemours Children's Health memaparkan, orang tua sebaiknya tidak mencoba untuk terlalu ikut campur jika anak-anak sedang tidak akur.

Bila terlalu ikut campur, anak-anak tidak akan belajar bagaimana bernegosiasi dalam konflik yang terjadi.

Anak-anak biasanya belajar mengatasi konflik dari cara orang tua menangani persoalan serupa.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Sibling Rivalry Beserta Contoh dan Penyebabnya

Berikut ini beberapa cara untuk memodelkan penyelesaian konflik dalam sejumlah kasus berbeda:

1. Buat Semua Hal Tetap Sederhana

Contoh kasus: Anak pertama berusia 3 tahun tidak suka dengan keberadaan adik barunya yang masih berumur 2 bulan.

Dalam hal ini, kamu bisa mengatakan, "Adikmu adalah bagian dari keluarga kita, dan kita harus menjaga orang-orang di keluarga kita."

Bila si kakak tidak sengaja menduduki adik saat ia bermain di sekitar bayi, segera pindahkan bayi ke ruangan berbeda dan tunggu sampai si kakak tenang.

Kemudian, buat si kakak merasa aman dengan memberinya perhatian secara khusus.

Ajak si kakak mengobrol tentang semua hal seru yang bisa dilakukannya bersama sang adik bila sudah tumbuh besar nantinya.

2. Ajarkan Anak tentang Pilihan

Contoh kasus: Dua anak perempuan beda usia berebut mainan kereta-keretaan berwarna biru.

Baca Juga: Simak 4 Cara Mengajarkan Anak Tidur Sendiri, Kuncinya Konsistensi

Dalam hal ini, sampaikan pada kedua putrimu bahwa kereta tersebut tidak bisa berada di dua tempat sekaligus.

Minta mereka untuk memilih apakah akan berbagi/bermain bersama atau tidak memainkan kereta itu sama sekali.

Jika mereka enggan mencapai kesepakatan, ingatkan bahwa pertengkaran yang berlanjut akan membuat mereka tidak dapat bermain kereta-keretaan sementara waktu.

Atau jika mereka berebut tontonan televisi, kamu bisa memberi pilihan bahwa TV akan dimatikan jika keduanya tidak sepakat untuk menonton satu acara bersama-sama.

Benang merah dalam skenario ini adalah kamu sebagai orang tua, mengambil peran sebagai penasihat di pinggir lapangan, bukan wasit di lapangan.

Saat menjadi penasihat, penting bagi orang tua untuk memperhatikan hal-hal berikut ini:

- Tidak memihak, kecuali kamu menyaksikan salah satu anak melukai yang lain.

- Dorong solusi yang menguntungkan semua anak, meski pun harus berkompromi.

- Tetapkan batasan, seperti larangan menyebut nama, menghina, dan melakukan kekerasan fisik.

- Ajarkan empati dengan dorong anak-anak untuk menempatkan diri mereka dalam posisi saudaranya.

Baca Juga: 6 Tips Cepat Akur Setelah Bertengkar dengan Saudara Kandung, Apa Saja?

Bantu Anak Menciptakan Harmoni

Ingatlah bahwa kamu sebagai orang tua mungkin tidak menyebabkan persaingan antara anak-anak, tetapi bisa saja secara tidak sengaja membuatnya semakin buruk.

Oleh karenanya, di bawah ini cara untuk membantu anak-anak menciptakan harmoni dan mencegah atau mengatasi sibling rivalry:

1. Lupakan apa yang kamu ketahui tentang "keadilan". Tiap anak berbeda-beda, sehingga perlu diasuh dengan cara berbeda.

2. Prioritaskan waktu one on one dengan masing-masing anak setiap harinya selama beberapa menit.

Di dalam kesempatan ini, kamu dan buah hati bisa berbicara tentang banyak hal seru sesuai minat tiap anak.

3. Budayakan kerja tim dalam keluarga dengan memberikan contoh, di mana kamu dan saudara tidak banyak bersaing.

4. Berikan masing-masing anak sedikit ruang yang lebih privat di mana mereka dapat "menyendiri".

Jika anak-anak berbagi kamar tidur, tetapkan area di rumah di mana mereka bisa beristirahat dari satu sama lain.

Itulah tadi beberapa langkah mengatasi sibling rivalry. Semoga informasi di atas bermanfaat!

Baca Juga: Dibenci Kakak Kandung seperti Gu Won Drakor King The Land? Begini Mengatasinya

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029