Toddler sering kali merasa frustrasi karena belum punya keterampilan motorik atau verbal yang cukup untuk berkomunikasi secara efektif.
Keterbatasan inilah yang rupanya memicu anak balita merasa frustrasi, sehingga mereka memukul.
Cara mengatasinya, orang tua dapat membantu mengurangi rasa frustrasi mereka dengan memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan keterampilan secara bertahap.
Pujian dan dorongan saat mereka berhasil melakukan tugas-tugas tertentu dapat membantu membangun rasa percaya diri anak.
4. Balita Mencoba Memahami Dampak Tindakannya
Terkadang, balita mungkin memukul sebagai bagian dari eksperimen untuk memahami dampak dari tindakan yang dilakukan.
Dalam hal ini, mereka mungkin tidak sepenuhnya menyadari bahwa memukul dapat menyakiti orang lain.
Untuk mengatasinya, penting bagi orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anak tentang konsep empati dan bagaimana tindakan dapat memengaruhi orang lain.
Dengan berbicara tentang konsekuensi dari tindakannya, anak-anak akan mulai memahami pentingnya berperilaku baik.
Baca Juga: Anak Balita Menolak Duduk di Car Seat? Ayah Bisa Lakukan 5 Trik Ini
5. Pengaruh Lingkungan
Lingkungan di sekitar anak juga dapat memainkan peran dalam perilaku toddler yang suka memukul.
Jika anak sering terpapar pada konflik atau agresi di rumah atau di tempat penitipan anak atau lingkungan bermainnya, mereka mungkin menginternalisasi perilaku tersebut.
Bagaimana mengatasinya? Orang tua dan pengasuh harus menciptakan lingkungan yang aman dan positif di sekitar anak.
Tunjukkan bahwa konflik dapat diselesaikan dengan cara-cara yang damai dan berbicara dengan baik, bukan dengan memukul.
Perilaku memukul pada anak balita sebenarnya merupakan hal yang umum.
Hal ini dapat diatasi dengan memahami si kecil, bersabar, dan memberikan contoh yang baik bagi anak-anak.
Dengan begitu, anak-anak dapat belajar cara yang lebih baik untuk mengekspresikan diri dan menyelesaikan konflik tanpa memukul.
Demikian tadi beberapa penyebab balita suka memukul dan cara mengatasinya. Semoga informasi di atas menambah wawasan, ya.
Baca Juga: 5 Upaya Mencegah serta Melawan Kekerasan dan Perkawinan Anak di Lingkungan Keluarga
(*)