- Perasaan rendah diri, terutama jika perasaan tak terbalas.
- Mengalami kecemasan atas hubungan dengan pasangan.
Mengatasi gangguan cinta obsesif bisa jadi sangat tricky.
Meski begitu, perlu diketahui pula bahwa gejala gangguan cinta obsesif bisa jadi tanda bahwa kamu menglami masalah kesehatan mental.
Maka dari itu, sebaiknya jangan malu untuk membicarakan hal tersebut dengan profesional kesehatan mental.
Selain itu, misalkan kamu atau seseorang yang kamu cintai memiliki gangguan cinta obsesif, kalian bisa melakukan terapi kelompok.
Terapi kelompok bisa dilakukan terutama jika pemicu kondisi tersebut dikaitkan dengan masalah keterikatan dengan keluarga atau teman.
Tak hanya itu saja, jika Kawan Puan sedang dalam tahap awal pengobatan, maka bisa melakukan beberapa hal untuk mengatasi gejala gangguan cinta obsesif.
Langkah tersebut seperti mengakui bahwa dirimu punya masalah dan butuh bantuan, komunikasikan dengan orang yang dicintai tentang kondisimu, habiskan waktu bersama teman dan keluarga, serta lakukan kegiatan produktif seperti olahraga atau melakukan hobi baru.
Baca Juga: Apa Itu Depresi Psikotik yang Jadi Kondisi Mental Viral di TikTok?
(*)