Contohnya adalah medical check up atau pemeriksaan kesehatan kalau ada, atau tahap negosiasi gaji, dan sebagainya.
Biasanya, metode ini dilakukan untuk meminimalikan budget untuk biaya psikotest yang dilakukan dengan pihak ketiga.
Metode ketiga ini menurut Talita Zulmi kurang efektif karena hasil psikotes bisa saja tidak memenuhi standar kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
Di kalangan HR sendiri, umumnya proses psikotest yang dilakukan berdasarkan pada poin nomor satu di atas.
Menurut Talita, dengan melakukan psikotest sebelum sesi wawancara akan lebih mudah untuk mengeksplor hal lain terkait karyawan.
Misalnya untuk kompetensi dan potensi yang mungkin dimiliki oleh calon karyawan.
Selain itu dengan psikotest di awal, calon karyawan tidak perlu mengikuti proses lanjutan yang panjang untuk memenuhi standar kebutuhan perusahaan.
Demikian beberapa alasan mengapa pelaksanaan psikotest di tiap-tiap perusahaan berbeda.
Semoga informasi di atas bermanfaat ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Persiapan Pelamar Kerja Hadapi Background Checking dalam Proses Rekrutmen
(*)